Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Dampak Negatif Konsumsi Daging Sapi Berlebihan

Kompas.com - 24/06/2023, 14:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber WebMD,,NHS

Dilansir dari NHS, daging sapi terutama bagian gajih atau lemaknya dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskular.

Lemak jenuh dan kolesterol yang ditemukan pada gajih dapat menyumbat arteri dan menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Kondisi inilah yang lama kelamaan dapat memicu penyakit jantung.

Baca juga: Hindari Kebanyakan Makan Daging, Segini Batas Aman Per Harinya…

Asam urat merupakan radang sendi yang menyebabkan seseorang mengalami nyeri luar biasa jempol kaki atau area persedian lainnya.

Selain nyeri, orang yang terkena serangan asam urat atau gout dapat mengalami pembengkakan hingga muncul benjolan keras (tophi) yang dapat merusak sendi secara permanen.

Salah satu pemicu asam urat ialah konsumsi daging merah, termasuk daging sapi secara berlebihan.

Perlu diketahui, daging sapi merupakan salah satu makanan tinggi purin atau hasil metabolisme pencetus kristal asam urat.

Karena itu, kita sebaiknya membatasi konsumsi daging agar kadar asam urat tetap normal dan terhindar dari serangan gout.

  • Membahayakan otak

Daging merah dan olahan mengandung banyak zat besi yang berguna dalam menunjang kesehatan tubuh manusia.

Namun jika dikonsumsi secara berlebihan, zat besi tersebut justru bisa membahayakan otak.

Dikutip dari Prevention, lonjakan zat besi yang menumpuk di otak dapat meningkatkan risiko penyakit alzheimer.

Baca juga: Kayu Manis Bisa Atasi Kolesterol dan Hipertensi Usai Makan Daging

Kebanyakan makan daging sapi dapat memicu penyakit, mulai dari sembelit hingga alzheimer.

Demi mencegah efek buruk tersebut, kita sebaiknya tidak mengonsumsi daging sapi secara berlebihan.

Kita mungkin perlu berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengetahui batas aman konsumsi daging sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com