Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2023, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Anak yang sudah kecanduan bermain permainan roleplay akan mengalami efek putus zat, apabila berhenti.

Dr. Lahargo Kembaren SpKJ mengatakan bahwa anak yang keasyikan bermain permainan roleplay (role playing game/RPG) di platform sosial media (seperti Tiktok, Facebook, Twitter, Instagram, Telegram, dan Line) bisa mengalami sensasi rasa yang membuat ketagihan, seperti narkoba.

Saat bermain itu otak anak melepaskan dopamin, zat kimia yang berfungsi membawa pesan (neurotransmitter) yang menyampaikan sinyal antarneuron.

Baca juga: Tanda-tanda Kecanduan Bermain Roleplay pada Anak

Dopamin disebut sebagai hormon bahagia, karena ketika otak melepaskan zat ini, diri anak bisa merasa gembira, tenang, dan sejahtera.

"Jika dia tidak main dan tidak ada opsi (kegiatan) lain yang membuat dia merasakan bahagia yang sama, dia akan berusaha mencari cara untuk bisa bermain lagi," kata Dr. Lahargo kepada Kompas.com saat dihubungi pada Kamis (22/6/2023).

Apabila dilarang, si anak akan memberontak, bahkan bisa melakukan agresivitas pada orang atau benda di sekitarnya.

Di saat itulah anak sudah mengalami kecanduan bermain permainan roleplay. Jika anak dihentikan untuk bermain lagi, ia akan mengalami efek putus zat.

Baca juga: Batasan Waktu Anak Bermain Roleplay, Orangtua Perlu Tahu

Apa itu efek putus zat pada anak kecanduan bermain permainan roleplay?

Dikutip dari Health Direct, efek putus zat atau withdrawal adalah proses menghentikan atau mengurangi paparan zat adiktif.

Zat adiktif dapat berasal dari narkoba atau alkohol dan beberapa perilaku, seperti berjudi atau makan makanan manis.

Saat tubuh terbiasa bekerja tanpa zat atau perilaku itu, Anda mungkin mengalami gejala efek putus zat yang bisa ringan atau mungkin serius.

Dr. Lahargo mengatakan bahwa saat itu anak akan merasakan tubuh, pikiran, dan perasaan yang tidak nyaman, tidak mengenakan.

Efek putus zat ini bukan hal yang buruk, tetapi tahap yang harus dilalui anak yang sudah kecanduan bermain RPG.

Baca juga: Role Confusion Anak yang Bermain Roleplay Harus Diwaspadai Orangtua

Dokter spesialis kedokteran jiwa ini mengatakan bahwa anak yang sudah kecanduan bermain permainan roleplay harus mendapatkan digital detoxification dari orangtua dan orang terdekat lainnya.

"Digital detoxification ini betul-betul diatur dengan cermat dan tegas. Bagaimana penggunaan gadget si anak," ujarnya yang juga menyadari bahwa sekarang gadget acap kali dibutuhkan sebagai media belajar anak.

Orangtua bisa mengatur anak untuk tidak menggunakan gadget untuk bermain selama 1 sampai 3 hari.

"Selama itu sama sekali anak tidak boleh buka aplikasi tersebut (roleplay) kalau tidak ada kebutuhan yang terlalu mendesak dan mungkin orangtua yang meyimpan gadgetnya," terangnya.

Baca juga: Dianggap Bahaya, Bagaimana Roleplay Pengaruhi Identitas Diri Anak?

Ia menuturkan bahwa digital detoxification juga bisa dilakukan orangtua kepada anak di waktu-waktu tertentu, seperti saat makan dan hendak tidur.

"Itu orangtua harus mengawasi dan tegas dalam menerapkan hal itu," ucapnya.

Jika digital detoxification yang diterapkan orangtua kepada anak tidak memperbaiki kebiasaan bermainnya, orangtua bisa berkonsultasi ke profesional kesehatan mental.

"Karena masalah adiksi, baik itu zat ataupun perilaku, sudah mengganggu sel saraf otaknya. Sehingga, butuh profesional yang nanti akan memberikan psikoterapi untuk merubah mindset-nya (anak)," ujarnya.

"Kadang-kadang, dibutuhkan juga psikofarmaka, obat-obatan untuk bisa membuat sel saraf otaknya berfungsi dengan baik. Sehingga, sikap perilaku dan emosionalnya juga bisa membaik," tambahnya.

Baca juga: Banyak Disorot Dampak Negatifnya pada Anak, Apa Itu Roleplay?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau