Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Arya Tjipta, Sp. B.P.R.E., Subsp.K.M(K)
Dokter

Dokter Spesialis Bedah Plastik

Dampak Menghentikan Konsumsi Garam

Kompas.com - 02/07/2023, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kedua, coba kurangi penggunaan garam dalam memasak dan menyeduh makanan. Sebagai gantinya, gunakan rempah-rempah dan bumbu lain untuk menambah rasa.

Bawang putih, jahe, kunyit, lada, dan bumbu lainnya bisa memberikan rasa yang kaya tanpa menambah sodium.

Ketiga, hindari makanan dan minuman yang tinggi sodium. Ini termasuk makanan cepat saji, camilan asin seperti keripik, makanan kalengan, dan banyak makanan olahan lainnya.

Ingatlah bahwa keseimbangan adalah kunci. Tubuh kita membutuhkan garam, tetapi dalam jumlah yang tepat.

Tidak perlu menghentikan konsumsi garam sepenuhnya, tapi cobalah untuk menguranginya. Perubahan kecil dalam pola makan kita dapat membuat perbedaan besar dalam kesehatan kita.

Jadi, akankah Anda bertahan hidup jika berhenti mengkonsumsi garam? Ya, tentu saja. Tapi itu bukan ide yang baik.

Garam adalah bagian penting dari diet kita dan memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan kita. Yang kita butuhkan adalah pendekatan seimbang - mengurangi asupan garam kita, tetapi tidak menghapusnya sepenuhnya.

Di bumi kita tercinta ini, dimana ada gerakan pro, ada pula gerakan kontra, Gerakan "Free Salt" atau "Salt-Free" telah memengaruhi banyak orang untuk berhenti mengkonsumsi garam sama sekali dalam upaya menjaga kesehatan.

Meskipun niatnya baik, beberapa ide dalam gerakan ini sebenarnya didasarkan pada mitos dan pemahaman yang salah tentang garam. Mari kita bahas beberapa mitos tersebut.

1. Mitos: Menghapus garam sepenuhnya adalah cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah.

Kebenaran: Meskipun mengurangi asupan garam dapat membantu menurunkan tekanan darah pada orang yang hipersensitif terhadap garam, menghilangkan garam sepenuhnya dari diet Anda bukanlah ide yang baik.

Tubuh Anda memerlukan sodium untuk menjaga keseimbangan cairan, membantu fungsi otot dan saraf, dan mempertahankan volume darah yang tepat.

2. Mitos: Semua garam adalah sama.

Kebenaran: Bukan semua garam diciptakan sama. Garam meja yang kita kenal sehari-hari biasanya diproses dan dapat mengandung bahan tambahan seperti antipenggumpal.

Sementara itu, garam laut dan garam Himalaya merah mengandung lebih banyak mineral dan elemen jejak. Namun, penting untuk diingat bahwa semua garam tinggi sodium dan harus dikonsumsi dengan bijaksana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com