Tak hanya itu, konsumsi alkohol yang berlebihan juga berisiko mengurangi kemampuan pankreas dalam memproduksi hormon insulin yang berfungsi dalam mengelolan glukosa di dalam darah.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang yang kecanduan rokok memiliki risiko 30-40 persen lebih besar dalam mengalami lonjakan glukosa darah.
Karena itu, orang yang memiliki kebiasaan merokok sebaiknya segera berhenti. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter terkait cara berhenti merokok.
Dekongestan adalah kelompok obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat akibat flu, batuk pilek, sinus, alergi, hingga bronkitis.
Contoh dekongestan antara lain adalah nasal spray atau semprotan nasal, obat tetes tidur, pil, hingga cairan semprotan hidung.
Pemakaian dekongestan sebaiknya dikonsultasikana terlebih dahulu dengan dokter karena memicu efek samping berupa kenaikan gula darah.
Orang yang melewatkan sarapan berisiko memiliki gula darah tinggi karena cenderung mengganjal rasa laparnya dengan konsumsi kudapan dan minum kopi susu atau teh manis.
Baca juga: Olahraga untuk Menurunkan Gula Darah, Kapan Sebaiknya Dilakukan?
Duduk dalam waktu lama ternyata merupakan salah satu kebiasaan yang menyebabkan gula darah tinggi.
Itu sebabnya, American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan seseorang yang terbiasa duduk atau melakukan perilaku menetap untuk bangkit berdiri setelah 30 menit.
Anda dapat melakukan aktivitas ringan seperti berjalan ke toilet atau mengisi botol air, hingga melakukan gerakan peregangan ringan.
Orang yang sering begadang atau tidak mendapatkan waktuu tidur yang cukup berisiko memiliki kadar gula darah yang tinggi.
Pasalnya, kurang tidur bisa memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol yang mendorong peningkatan gula darah.
Kurang tidur juga meningkatkan nafsu makan dan mengurangi tingkat rasa kenyang. Hal ini mengakibatkan seseorang akan mengidam makanan manis atau sumber karbohidrat lainnya agar merasa kenyang.
Stres mengakibatkan tubuh melepaskan hormon kortisol dan epinefrin (adrenalin) yang menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Namun, glukosa darah tinggi karena sres umumnya bersifat sementara.
Resistensi insulin adalah penyebab gula darah tinggi yang paling umum. Hal ini terjadi ketika sel-sel di otot , lemak, dan hati Anda tidak merespons insulin secara optimal.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya