Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Penyebab Obesitas yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 07/07/2023, 16:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Mayo Clinic,

KOMPAS.com - Penyebab obesitas ternyata tidak hanya karena faktor makan berlebihan.

Merujuk Kementerian Kesehatan RI, obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama.

Baca juga: Kenapa Kita Bisa Obesitas?

Cara untuk mengetahui apakah saya obesitas atau tidak adalah dengan mengacu pada klasifikasi nasional indeks massa tubuh.

Jika IMT Anda antara 25,1-27, artinya Anda mengalami obesitas ringan.

Jika IMT Anda lebih dari 27, artinya Anda mengalami obesitas berat.

Sementara, IMT normal orang Indonesia adalah 18,5-25.

Lalu, apa yang bisa menjadi penyebab tubuh obesitas, akan diulas secara ringkas di bawah ini.

Baca juga: Kenali Penyebab dan Cara Mencegah Obesitas

Apa penyebab obesitas?

Mengutip Mayo Clinic, beragam hal dapat menjadi penyebab obesitas yang perlu Anda waspadai, di antaranya sebagai berikut:

  • Faktor keturunan

Gen yang Anda warisi dari orangtua Anda dapat memengaruhi jumlah lemak tubuh yang Anda simpan dan ke mana lemak itu didistribusikan.

Genetika juga dapat berperan dalam seberapa efisien tubuh Anda mengubah makanan menjadi energi, bagaimana tubuh Anda mengatur nafsu makan, dan bagaimana tubuh Anda membakar kalori selama berolahraga.

  • Pola makan yang tidak sehat

Pola makan yang tinggi kalori, kurang buah dan sayuran, penuh dengan makanan cepat saji dapat menyebabkan Anda obesitas.

Apalagi, Anda juga terbiasa minum minuman berkalori tinggi dengan porsi besar.

Baca juga: Syok Sepsis Jadi Penyebab Fajri Pria Obesitas 300 Kg Meninggal Dunia

  • Kalori cair

Orang bisa minum banyak kalori tanpa merasa kenyang, terutama kalori dari alkohol.

Minuman berkalori tinggi lainnya, seperti minuman ringan dengan tambahan gula dan minuman manis dapat menyebabkan penambahan berat badan yang signifikan.

  • Tidak aktif bergerak

Jika Anda memiliki gaya hidup yang tidak banyak bergerak, Anda dapat dengan mudah mengkonsumsi lebih banyak kalori setiap hari dari pada membakarnya melalui olahraga dan aktivitas harian.

Lama-kelamaan itu menjadi penyebab obesitas.

Untuk diketahui bahwa melihat layar komputer, tablet, dan ponsel adalah contoh aktivitas yang tidak banyak bergerak.

Lama wkatu yang Anda habiskan di depan layar gadget sangat terkait dengan penambahan berat badan.

Baca juga: 10 Macam Penyakit Akibat Tubuh Kelebihan Gula, Obesitas hingga Depresi

  • Penyakit dan pengobatan tertentu

Beberapa orang mengalami obesitas karena menderita penyakit tertentu, seperti sindrom Prader-Willi dan sindrom Cushing.

Radang sendi juga dapat menyebabkan obesitas karena mengurangi kemampuan Anda untuk beraktivitas.

Beberapa obat dapat menyebabkan penambahan berat badan, jika Anda tidak mengimbanginya dengan mengatur pola makan dan olahraga.

Beberapa obat-obatan yang dapat mengakibatkan penambahan berat badan adalah obat antidepresan, obat anti-kejang, obat diabetes, obat antipsikotik, steroid, dan beta blocker.

  • Masalah sosial dan ekonomi

Faktor sosial dan ekonomi terkait dengan obesitas.

Jika Anda hidup di lingkungan yang minim fasilitas dan akses untuk aktif bergerak atau olahraga, ada kemungkinan berat badan Anda mudah naik.

Begitu juga jika Anda tidak memiliki kemampuan finansial dan kemudahan akses untuk mendapatkan bahan makanan yang sehat, Anda akan mudah gemuk karena beralih pada makanan instan, yang tinggi kalori tanpa nilai gizi.

Baca juga: Bahaya Penyakit Akibat Kegemukan dan Obesitas yang Harus Disadari

  • Usia

Obesitas dapat terjadi pada semua usia, bahkan pada anak kecil.

Namun seiring bertambahnya usia, perubahan hormonal dan gaya hidup yang kurang aktif meningkatkan risiko obesitas.

Selain itu, jumlah otot di tubuh Anda cenderung berkurang seiring bertambahnya usia.

Umumnya, massa otot yang lebih rendah menyebabkan penurunan metabolisme, memengaruhi tubuh dalam membakar kalori yang berlebih.

  • Kehamilan

Kenaikan berat badan umum terjadi selama kehamilan.

Beberapa wanita kemudian merasa berat badannya pascamelahirkan sulit diturunkan setelah bayi lahir.

Pertambahan berat badan ini dapat berkontribusi pada perkembangan obesitas pada wanita.

Baca juga: 15 Tanda-tanda Anak Obesitas, yang Berisiko Alami Diabetes

  • Berhenti merokok

Berhenti merokok sering dikaitkan dengan penambahan berat badan, karena beberapa orang mengalihkan pikirannya untuk makan makanan berkalori.

Berhenti merokok tetap memberikan manfaat kesehatan lebih banyak dalam jangka panjang.

  • Tidur tidak teratur

Kurang tidur atau terlalu banyak tidur dapat menyebabkan perubahan hormon yang meningkatkan nafsu makan.

Anda mungkin juga mendambakan makanan tinggi kalori dan karbohidrat, yang dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.

Baca juga: 9 Cara Mencegah Obesitas pada Anak yang Penting Diketahui Orangtua

  • Stres

Banyak faktor eksternal yang memengaruhi suasana hati dan kesejahteraan Anda.

Stres dapat menjadi faktor pemicu Anda mengembangkan obesitas.

Orang sering mencari lebih banyak makanan berkalori tinggi saat mengalami situasi stres.

  • Mikrobioma

Bakteri usus Anda dipengaruhi oleh apa yang Anda makan dan dapat menyebabkan penambahan berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan.

Jika Anda memiliki satu atau lebih faktor risiko di atas, bukan berarti Anda pasti akan mengalami obesitas.

Obesitas sangat dapat dicegah dengan mengelola semua faktor risiko yang ada tersebut sebelum terlambat.

Baca juga: 18 Bahaya Anak Obesitas yang Harus Diperhatikan Orangtua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com