Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2023, 21:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Makan terlalu banyak bisa mengganggu kualitas tidur. Pasalnya, sistem pencernaan bekerja terlalu keras sehingga tidur menjadi tidak nyenyak.

Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan olahraga ringan dan minum air yang lebih banyak agar makanan bisa dicerna dengan baik.

Untuk lebih jelasnya, ketahui cara mengatasi gangguan tidur karena terlalu kenyang berikut ini.

Baca juga: Mengapa Terlalu Banyak Tidur Tidak Baik untuk Kesehatan?

Cara mengatasi gangguan tidur karena terlalu kenyang

Terlalu banyak makan bisa mengganggu kerja pencernaan sehingga menyebabkan tidur menjadi tidak nyenyak.

Dilansir dari Sleep Foundation, sistem pencernaan umumnya akan melambat untuk membantu tubuh untuk tertidur.

Ketika makanan yang dikonsumsi terlalu banyak, pencernaan bekerja terlalu keras sehingga tubuh tidak bisa mendapatkan tidur yang berkualitas.

Disarikan dari Sleep Foundation dan Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi gangguan tidur karena terlalu kenyang.

  • Melakukan olahraga ringan

Melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki dan melakukan peregangan, sebelum tidur setelah makan bisa mendukung kerja sistem pencernaan.

Selain itu, olahraga ringan yang dilakukan juga akan mengurangi udara di dalam perut dan menyeimbangkan gula darah sehingga tidak akan mengganggu tidur.

  • Minum air putih lebih banyak

Makan terlalu banyak bisa menambah beban kerja pencernaan.

Minum air putih yang lebih banyak bisa mendukung kerja sistem pencernaan sehingga makanan bisa diolah dengan lebih baik.

Baca juga: Kenapa Habis Makan Tidak Boleh Langsung Tidur?

  • Minum teh herbal

Beberapa jenis teh herbal, seperti teh chamomile dan ginseng, bisa mendukung kerja pencernaan dan mengurangi penumpukan gas di dalam perut.

Namun, Anda perlu menghindari beberapa jenis teh, termasuk teh hitam, karena memiliki kandungan kafein yang tinggi sehingga akan membuat Anda sulit tidur.

  • Mengonsumsi antasida

Antasida adalah obat yang bisa mengatasi gejala yang muncul karena asam lambung, seperti mual, nyeri di ulu hati, dan rasa panas di dada.

Dengan mengonsumsi antasida, perut akan terasa lebih nyaman dan tidur jadi tidak terganggu.

  • Tidak langsung tidur setelah makan

Sistem pencernaan memerlukan waktu untuk bisa memproses makan yang masuk.

Anda diimbau untuk tidak langsung tidur setelah makan dan memberikan jeda waktu setidaknya satu jam sebelum pergi tidur, atau sekitar tiga jam jika porsi makanan yang dikonsumsi lebih banyak.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Kita Kurang Tidur? Kenali 7 Efeknya Berikut...

  • Menghindari konsumsi kafein dan minuman beralkohol

Anda yang mengalami gangguan tidur juga diimbau untuk membatasi konsumsi minuman yang mengandung kafein dan beralkohol.

Selain membuat tubuh lebih waspada, kedua jenis minuman tersebut akan memicu penumpukan gas di dalam perut sehingga tidur jadi tidak nyenyak.

  • Menata kamar tidur

Suasana kamar tidur juga akan mendukung kualitas tidur yang didapatkan.

Pastikan bahwa tidak ada gangguan yang dapat mengganggu waktu tidur, termasuk cahaya dan suara-suara tertentu, sehingga Anda bisa kembali tidur dengan nyenyak.

  • Mengatur posisi tidur

Perut yang terlalu kenyang bisa memicu terjadinya refluks asam yang juga akan membuat tidur terasa tidak nyaman.

Untuk menghindarinya, Anda bisa tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dibandingkan dengan posisi tubuh dan miring ke arah kiri.

Makan sebelum tidur bisa meningkatkan risiko gangguan tidur sehingga tubuh akan terasa lelah dan lebih mengantuk ketika bangun.

Untuk menghindarinya, Anda bisa melakukan beberapa cara mengatasi gangguan tidur karena terlalu kenyang di atas.

Namun, Anda diimbau untuk segera mencari bantuan medis jika kondisi yang dialami semakin parah dan berlangsung lama agar bisa mendapatkan pengobatan serta perawatan yang tepat.

Baca juga: Ketahui Waktu Tidur Ideal Berdasarkan Usia agar Kesehatan Terjaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau