Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2023, 13:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Skoliosis memiliki banyak jenis, yang bisa dipengaruhi oleh penyebab, struktur, atau lekukannya.

Mengutip Health Central, skoliosis adalah lekukan (kurva) tulang belakang yang tidak normal.

Ketidaknormalan ini bisa berkisar dari yang ringan hingga berat, yang bisa membatasi mobilitas dan menyebabkan rasa sakit parah.

Baca juga: Kenali Apa Itu Skoliosis, Penyebab, dan Gejalanya

Skoliosis sedang hingga berat juga dapat menyebabkan masalah pernapasan karena tulang rusuk dan paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik jika tulang belakang memiliki kelengkungan yang ekstrem.

Sejauh ini sebagian besar kasus skoliosis tidak terlalu ekstrem.

Ada beberapa jenis skoliosis, yang mana itu akan menentukan bagaimana dokter akan mengobatinya.

Artikel ini akan mengulas tentang ragam jenis skoliosis yang perlu diperhatikan.

Baca juga: 7 Penyebab Skoliosis yang Perlu Diwaspadai

Apa saja jenis skoliosis?

Mengutip Effective Integrative Healthcare, cara pertama untuk mengkategorikan skoliosis adalah berdasarkan usia terjadinya atau apa penyebabnya.

  • Skoliosis idiopatik

Ini jenis skoliosis yang tidak ketahui penyebabnya oleh para ahli. Namun, ini yang paling umum terjadi pada pasien skoliosis.

Menurut American Association of Neurological Surgeons (AANS), sekitar 80 persen kasus skoliosis tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi.

Jenis skoliosis ini sering berkembang pada anak usia 10-18 tahun (usia remaja).

Namun, ini juga rawan dialami oleh anak usia 4-9 tahun. Bahkan, usia bayi di bawah 3 tahun (skoliosis idiopatik infantil).

Baca juga: Ciri-ciri Skoliosis pada Anak-anak dan Dewasa

  • Skoliosis kongenital

Jenis skoliosis langka yang berkembang sejak anak di dalam rahim dan menetap hingga ia dilahirkan.

Sekitar 1 dari 10.000 bayi mengalami kondisi ini. Skoliosis bawaan biasanya bisa diatasi dengan pembedahan.

  • Skoliosis neuromuskular

Ini paling sering terjadi pada orang dengan kursi roda, mungkin karena menderita distrofi otot, kelumpuhan otak, atau kondisi neuromuskular lainnya.

Neuromuskular mencakup semua otot dalam tubuh dan sistem saraf yang terlibat.

Baca juga: Siapa yang Lebih Rentan Kelainan Skoliosis, Perempuan atau Laki-laki?

  • Skoliosis degeneratif

Jenis skoliosis yang umum berkembang pada orang dewasa atau lanjut usia, karena sendi facet yang menghubungkan antartulang belakang mulai aus atau rusak.

Tulang belakang asimetris dapat muncul perlahan seiring bertambahnya usia seseorang, sering kali tidak menimbulkan gejala dan karenanya tidak terdeteksi.

Namun, diperkirakan bahwa 60 persen atau lebih orang berusia di atas 60 tahun setidaknya memiliki skoliosis degeneratif ringan.

Berdasarkan arah dan lokasi lekukan (kurva) tulang belakang, jenis skoliosis dibedakan menjadi berikut:

  • Skoliosis toraks

Kurva terletak di tulang belakang tengah (toraks). Ini adalah lokasi yang paling umum untuk skoliosis berkembang.

Baca juga: Jenis Olahraga Terbaik untuk Atasi Skoliosis

  • Skoliosis lumbar

Kurva terletak di tulang belakang bagian bawah (lumbar).

  • Skoliosis torakolumbar

Kurva yang terbentuk dari vertebra bagian tulang belakang toraks hingga lumbar.

  • Levoscoliosis

Tulang belakang melengkung ke kiri, membentuk huruf C. Jenis kelengkungan ini paling sering berkembang di tulang belakang lumbar.

  • Dextroscoliosis

Tulang belakang melengkung ke kanan, membentuk bentuk C. Ini adalah jenis kurva tulang belakang sisi ke sisi yang paling umum.

Dextroscoliosis biasanya terbentuk di tulang belakang toraks, tapi kurva kedua dalam arah yang berlawanan juga dapat berkembang di tulang belakang lumbar. Sehingga, menciptakan bentuk S. Ini adalah contoh skoliosis ganda.

Baca juga: 3 Komplikasi akibat Skoliosis yang Tak Bisa Disepelekan

Sementara itu, dikutip dari Spine Health, ada dua kategori umum untuk skoliosis, yaitu:

  • Skoliosis struktural

Ini merupakan kategori skoliosis yang paling umum. Ini melibatkan rotasi tulang belakang selain kelengkungan tulang belakang dari sisi ke sisi.

Jenis skoliosis ini memengaruhi struktur tulang belakang dan dianggap permanen, kecuali jika mendapatkan perawatan intensif sejak dini.

  • Skoliosis nonstruktural

Skoliosis ini juga dikenal sebagai skoliosis fungsional, disebabkan oleh penyebab sementara dan hanya melibatkan kelengkungan tulang belakang dari sisi ke sisi (tidak ada rotasi tulang belakang). Struktur tulang belakang masih normal.

Jika seseorang dengan skoliosis nonstruktural membungkuk ke depan atau berbaring, kurva skoliosis kemungkinan besar akan hilang saat ditahan dalam posisi itu.

Baca juga: 3 Cara Atasi Nyeri Akibat Skoliosis

Penyebab skoliosis nonstruktural, seperti kejang otot, perbedaan tinggi kaki, dan peradangan.

Skoliosis struktural biasanya dianggap lebih serius karena tidak sembuh dengan sendirinya dan berpotensi menyebabkan kelainan bentuk tulang belakang.

Skoliosis idiopatik, kongenital, neuromuskuler, dan degeneratif, termasuk dalam jenis skoliosis struktural.

Jika Anda memiliki lengkungan tulang belakang yang tidak normal, Anda perlu periksa ke dokter untuk mengetahui jenis skoliosis yang Anda alami. 

Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Skoliosis?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau