Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Puting Sakit dan Kapan Perlu ke Dokter

Kompas.com - 10/08/2023, 22:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Puting sakit adalah kondisi ketika area puting di payudara sangat sensitif terhadap sentuhan, berdenyut, terasa nyeri, hingga terasa bengkak.

Puting sakit sering disertai dengan gatal-gatal, kemerahan, hingga perubahan tekstur kulit di sekitar puting.

Baca juga: Keluar Cairan dari Puting Payudara? Kenali Warna dan Artinya

Penyebab puting sakit bisa dari perubahan hormonal ketika wanita mengalami menstruasi atau hamil, hingga masalah serius seperti kanker payudara.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab puting sakit dan cara mengatasinya, simak penjelasan berikut.

Apa penyebab puting sakit?

Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut beberapa penyebab puting sakit yang perlu Anda ketahui:

  • Menstruasi

Perubahan hormon sebelum atau saat menstruasi bisa menyebabkan puting sakit atau terasa nyeri.

Kondisi ini terjadi karena fluktuasi hormon estrogen dan progesteron menyebabkan payudara membengkak.

Selain menstruasi, perubahan hormon saat menopause dan awal pubertas juga menyebabkan efek samping seperti nyeri puting.

  • Kehamilan

Wanita mengalami perubahan tubuh ketika hamil. Salah satu perubahan yang terlihat yaitu payudara tampak membesar dan lebih berisi.

Seiring dengan meningkatnya ukuran payudara, wanita mungkin juga mengeluhkan nyeri puting atau puting sakit.

Selain itu, puting juga menjadi lebih besar, gelap, dan sensitif.

Baca juga: 11 Cara Merasakan Orgasme Puting Saat Berhubungan Seks

  • Menyusui

Perlekatan yang buruk saat menyusui sang buah hati sering menyebabkan puting sakit dan lecet.

Karena itu, pastikan seluruh puting hingga areola masuk ke dalam mulut bayi untuk mencegah puting sakit dan lecet.

  • Memompa ASI dengan alat pumping

Memompa ASI dengan alat pumping bisa menyebabkan puting sakit dan lecet. Hal itu karena ukuran alat tidak sesuai dengan payudara atau Anda alergi dengan bahan-bahan tertentu.

  • Gesekan dari pakaian

Bra atau kaos yang Anda gunakan bisa menyebabkan puting sakit atau nyeri.

Selain sakit, gesekan dari pakaian juga mengakibatkan puting memerah, luka, kering, dan pecah-pecah.

  • Infeksi

Puting sakit dan terluka rentan terhadap infeksi bakteri. Infeksi yang dapat menyerang puting salah satunya adalah mastitis yang bisa terjadi pada ibu menyusui.

Selain puting sakit, mastitis menyebabkan ibu menyusui mengalami demam dan bintik-bintik merah yang keras di payudara.

Baca juga: 7 Penyebab Puting Berwarna Hitam, Bisa KB hingga Kanker

  • Reaksi alergi

Puting sakit bisa saja merupakan reaksi alergi terhadap benda atau produk tertentu, seperti deterjen, sabun mandi, parfum, hingga lotion.

Jika nyeri disertai dengan lepuh, bercak bersisik, atau kemerahan di area puting, bisa jadi itu adalah kondisi kulit yang disebut dermatitis.

  • Kanker payudara

Kanker payudara bisa menyebabkan rasa sakit pada puting dan gatal yang tak tertahankan.

Selain itu, Anda mungkin mendapati cairan keluar dari puting, benjolan di payudara, hingga perubahan bentuk puting.

Meskipun nyeri puting akibat kanker jarang terjadi, Anda harus menghubungi penyedia layanan kesehatan jika mengalami gejala-gejala tersebut.

Kapan perlu ke dokter?

Rasa sakit pada puting akibat hormonal umumnya tidak perlu Anda khawatirkan. Namun, Anda perlu ke dokter jika:

  • Rasa sakit tak kunjung hilang
  • Keluar cairan dari puting yang bukan ASI
  • Nyeri puting disertai dengan demam

Baca juga: Bentuk Puting Tidak Normal

Puting sakit atau nyeri pada puting sering terjadi dan dapat disebabkan oleh banyak faktor. Biasanya tidak berbahaya dan tidak menyebabkan komplikasi.

Dalam kebanyakan kasus, nyeri puting akan hilang dengan sendirinya atau dapat diatasi dengan obat yang dijual bebas.

Hubungi penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami gejala lain, seperti benjolan di payudara atau puting tiba-tiba mengeluarkan cairan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau