KOMPAS.com - Puting sakit adalah kondisi ketika area puting di payudara sangat sensitif terhadap sentuhan, berdenyut, terasa nyeri, hingga terasa bengkak.
Puting sakit sering disertai dengan gatal-gatal, kemerahan, hingga perubahan tekstur kulit di sekitar puting.
Baca juga: Keluar Cairan dari Puting Payudara? Kenali Warna dan Artinya
Penyebab puting sakit bisa dari perubahan hormonal ketika wanita mengalami menstruasi atau hamil, hingga masalah serius seperti kanker payudara.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab puting sakit dan cara mengatasinya, simak penjelasan berikut.
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut beberapa penyebab puting sakit yang perlu Anda ketahui:
Perubahan hormon sebelum atau saat menstruasi bisa menyebabkan puting sakit atau terasa nyeri.
Kondisi ini terjadi karena fluktuasi hormon estrogen dan progesteron menyebabkan payudara membengkak.
Selain menstruasi, perubahan hormon saat menopause dan awal pubertas juga menyebabkan efek samping seperti nyeri puting.
Wanita mengalami perubahan tubuh ketika hamil. Salah satu perubahan yang terlihat yaitu payudara tampak membesar dan lebih berisi.
Seiring dengan meningkatnya ukuran payudara, wanita mungkin juga mengeluhkan nyeri puting atau puting sakit.
Selain itu, puting juga menjadi lebih besar, gelap, dan sensitif.
Baca juga: 11 Cara Merasakan Orgasme Puting Saat Berhubungan Seks
Perlekatan yang buruk saat menyusui sang buah hati sering menyebabkan puting sakit dan lecet.
Karena itu, pastikan seluruh puting hingga areola masuk ke dalam mulut bayi untuk mencegah puting sakit dan lecet.
Memompa ASI dengan alat pumping bisa menyebabkan puting sakit dan lecet. Hal itu karena ukuran alat tidak sesuai dengan payudara atau Anda alergi dengan bahan-bahan tertentu.
Bra atau kaos yang Anda gunakan bisa menyebabkan puting sakit atau nyeri.
Selain sakit, gesekan dari pakaian juga mengakibatkan puting memerah, luka, kering, dan pecah-pecah.
Puting sakit dan terluka rentan terhadap infeksi bakteri. Infeksi yang dapat menyerang puting salah satunya adalah mastitis yang bisa terjadi pada ibu menyusui.
Selain puting sakit, mastitis menyebabkan ibu menyusui mengalami demam dan bintik-bintik merah yang keras di payudara.
Baca juga: 7 Penyebab Puting Berwarna Hitam, Bisa KB hingga Kanker
Puting sakit bisa saja merupakan reaksi alergi terhadap benda atau produk tertentu, seperti deterjen, sabun mandi, parfum, hingga lotion.
Jika nyeri disertai dengan lepuh, bercak bersisik, atau kemerahan di area puting, bisa jadi itu adalah kondisi kulit yang disebut dermatitis.
Kanker payudara bisa menyebabkan rasa sakit pada puting dan gatal yang tak tertahankan.
Selain itu, Anda mungkin mendapati cairan keluar dari puting, benjolan di payudara, hingga perubahan bentuk puting.
Meskipun nyeri puting akibat kanker jarang terjadi, Anda harus menghubungi penyedia layanan kesehatan jika mengalami gejala-gejala tersebut.
Rasa sakit pada puting akibat hormonal umumnya tidak perlu Anda khawatirkan. Namun, Anda perlu ke dokter jika:
Baca juga: Bentuk Puting Tidak Normal
Puting sakit atau nyeri pada puting sering terjadi dan dapat disebabkan oleh banyak faktor. Biasanya tidak berbahaya dan tidak menyebabkan komplikasi.
Dalam kebanyakan kasus, nyeri puting akan hilang dengan sendirinya atau dapat diatasi dengan obat yang dijual bebas.
Hubungi penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami gejala lain, seperti benjolan di payudara atau puting tiba-tiba mengeluarkan cairan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.