Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Macam Penyakit Akibat Gangguan Gizi yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 17/08/2023, 13:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Gangguan gizi disebut juga sebagai malnutrisi, yang bisa menyebabkan berbagai penyakit.

Mengutip Kementerian Kesehatan RI, malnutrisi adalah suatu status gizi akibat defisiensi atau kelebihan (imbalans) dari energi, protein, dan zat gizi lainnya, yang menyebabkan gangguan pada jaringan/tubuh (bentuk, ukuran, komposisi), fungsi tubuh dan luaran/hasil klinis.

Baca juga: Gejala dan Penyebab Malnutrisi pada Anak

Dikutip dari Healthline, kondisi kekurangan gizi terjadi karena tubuh tidak mendapatkan cukup protein, kalori, atau zat mikro.

Hal ini menyebabkan rendahnya berat badan menurut tinggi badan, tinggi badan menurut umur, dan berat badan menurut umur.

Sedangkan, gangguan gizi karena kelebihan asupannya, terjadi karena tubuh kelebihan nutrisi, seperti protein, kalori, atau lemak. Ini biasanya menyebabkan kelebihan berat badan (obesitas).

Baca juga: Penyebab Stunting: Kekurangan Gizi Kronis pada Anak Jadi Faktor Utama

Beberapa kasus menunjukkan, jika defisiensi mikronutrien juga dapat terjadi saat tubuh kelebihan nutrisi (overnutrition).

Ada kemungkinan kelebihan berat badan atau obesitas terjadi karena konsumsi kalori berlebihan, tetapi tidak cukup mendapatkan vitamin dan mineral.

Meskipun istilah malnutrisi mencakup overweight, sehubungan dengan Hospital Malnutrition, European Society of Parenteral and Enteral Nutrition (ESPEN), gangguan gizi ini lebih memfokuskan pada undernutrition sebagai masalah utama di rumah sakit.

Artikel ini selanjutnya akan mengulas secara ringkas tentang macam penyakit karena berbagai gangguan gizi.

Baca juga: Bagaimana Kekurangan Gizi Menyebabkan Stunting?

Apa saja penyakit akibat gangguan gizi?

Disari dari Kementerian Kesehatan RIKullabs, Mya Care, dan Healthline, beberapa penyakit akibat gangguan gizi meliputi berikut:

  • Stunting 

Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama. Umumnya, hal ini disebabkan oleh asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Permasalahan stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan gejalanya akan terlihat selama usia balita.

Bagi UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi badan di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis), hal ini diukur dengan menggunakan standar pertumbuhan anak yang dikeluarkan oleh WHO.

  • Marasmus

Marasmus adalah penyakit akibat kekurangan gizi berat, yang biasanya terjadi pada anak-anak, khususnya di negara berkembang. Marasmus bisa mengancam jiwa.

Ini membuat orang kurus dan kering karena kekurangan makanan dan nutrisi penting, baik karbohidrat maupun protein, untuk waktu yang lama. Kulit anak-anak keriput karena kehilangan lemak subkutan.

Baca juga: Polusi Udara Bisa Jadi Faktor Penyebab Stunting, Kok Bisa?

  • Kwashiorkor

Kwashiorkor adalah gangguan gizi yang paling sering terlihat di daerah yang mengalami kelaparan.

Ini bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh kekurangan protein dalam makanan.

Orang yang mengalami kwashiorkor biasanya memiliki penampilan yang sangat kurus di semua bagian tubuh, kecuali pergelangan kaki, kaki, dan perut yang bengkak karena cairan.

  • Anemia

Anemia terjadi karena tubuh kekurangan sel darah merah yang mengandung hemoglobin. Orang dengan gangguan gizi, khususnya dalam penyerapan zat besi akan menyebabkan anemia.

Anemia sering dialami oleh ibu hamil, wanita saat menstruasi, dan penderita gangguan pencernaan tertentu, seperti penyakit Crohn atau penyakit celiac.

Baca juga: 14 Tanda-tanda Tubuh Kekurangan Vitamin C yang Harus Diperhatikan

  • Rabun senja

Rabun senja adalah jenis gangguan penglihatan yang juga dikenal sebagai nyctalopia.

Orang dengan rabun senja mengalami penglihatan yang buruk di malam hari atay di lingkungan yang remang-remang.

Rabun senja terjadi karena seseorang kekurangan vitamin A. Jika ibu hamil kekurangan vitamin A, anaknya juga dapat menderita penyakit ini.

  • Skorbut

Skorbut adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C. Orang-orang dari segala usia dapat menderita penyakit ini. Penyakit ini terutama menyerang gusi dan menyebabkan peradangan dan pendarahan.

  • Rakhitis

Rakhitis adalah kelainan tulang yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfat.

Orang dengan gangguan gizi tersebut memiliki tulang yang lemah dan lunak, pertumbuhan terhambat, dan dalam kasus yang paarah, dapat menyebabkan kelainan tulang.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Kekurangan Vitamin B2, Kelelahan dan Kulit Kering

  • Penyakit gondok

Penyakit gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid, yang muncul di leher.

Ketika makanan kita kekurangan yodium, kelenjar ini membesar untuk menghasilkan tiroksin yang diperlukan. Akibatnya, leher depan Anda tumbuh besar.

  • Beri-beri

Beri-beri adalah sindrom defisiensi nutrisi pertama yang didiagnosis pada pasien. Ini disebabkan oleh kekurangan tiamin (vitamin B1) yang parah.

Penyakit akibat gangguan gizi ini menyebabkan seseorang mengalami kelelahan, kram otot, dan pembengkakan pada kaki bagian bawah.

Dalam beberapa kasus, beri-beri dapat menyebabkan Ensefalopati Wernicke, Sindrom Korsakoff atau kombinasinya (Sindrom Wernicke-Korsakoff).

Baca juga: 12 Tanda-tanda Kekurangan Vitamin B1, Kejang sampai Gangguan Saraf

  • Ensefalopati Wernicke

Ensefalopati Wernicke adalah malfungsi otak yang disebabkan oleh defisiensi tiamin parah.

Penyakit yang bisa terjadi akibat gangguan gizi tertentu ini menyebabkan kerusakan talamus, hipotalamus, serta otak tengah dan otak kecil.

Ensefalopati Wernicke umumnya terjadi secara tiba-tiba dan sering kali reversibel, jika pengobatan tidak ditunda untuk jangka waktu yang lama.

  • Sindrom Korsakoff

Sindrom Korsakoff adalah kondisi neurologis yang mirip dengan demensia, di mana pasien menderita kerusakan pada beberapa area otak yang mengkoordinasikan memori dan daya ingat.

Kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan tiamin yang parah dan umumnya dianggap tidak dapat diubah.

Baca juga: 8 Akibat Kekurangan Vitamin A, Masalah Mata dan Kesuburan

  • Pellagra

Pellagra adalah sindrom klinis yang dianggap karena tubuh kekurangan vitamin B3 (niasin) yang parah.

Selain demensia, penyakit ini menyebabkan kulit kering yang meradang (dermatitis) dan sangat sensitif terhadap cahaya.

Diare dan bisul atau luka di mulut juga merupakan gejala umum.

Penyakit-penyakit akibat gangguan gizi di atas membutuhkan bantuan medis segera dan jangka panjang.

Sangat sulit untuk mengobati penyakit akibat malnutrisi, apalagi jika sudah menyebabkan gangguan kesehatan yang kompleks.

Pilihan terbaik adalah menghindari terjadinya gangguan gizi sejak anak usia dini.

Jika Anda menduga atau melihat orang terdekat, terutama anak, mengalami malnutrisi, lebih baik segera konsultasikan ke dokter.

Mendapatkan diagnosis dan pengobatan cepat, mungkin dapat membalikkan kondisi malnutrisi tanpa banyak memerlukan intervensi.

Baca juga: Akibat Kekurangan Vitamin E yang Perlu Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau