KOMPAS.com - Kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan seorang anak mengalami penyakit diabetes.
Jika terkena diabetes, si kecil berisiko mengalami penyakit mata, sakit ginjal, gangguan saraf, gangguan pembuluh darah, hingga risiko amputasi.
Anak-anak yang terkena diabetes juga berisiko mengalami komplikasi seperti ketoasidosis diabetik (DKA). Ini merupakan kondisi gawat yang perlu segera ditangani secara medis karena bisa mengakibatkan sesak napas, dehidrasi, hingga kematian.
Mengingat banyaknya masalah kesehatan yang terjadi, penting untuk mengetahui cara mengontrol gula darah anak agar terhindar dari diabetes.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui sederet cara mengontrol gula darah anak.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Normal pada Anak? Berikut Penjelasannya...
Dokter spesialis anak, konselor laktasi, dan MPASI, dr. Aisya Fikritama, Sp. A, memaparkan cara mengontrol kadar gula darah anak yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat.
"Jadi untuk bisa menghindari penyakit diabetes, sebaiknya menerapkan pola hidup sehat agar sensitivitas insulin meningkat dan mencegah terjadinya resistensi insulin," kata Aisya kepada Kompas.com, Jumat (8/9/2023).
Aisya melanjutkan, pola hidup sehat untuk menjaga kadar gula darah yang pertama adalah dengan rutin berolahraga selama 30 menit per hari atau 150 menit setiap minggu yang terbagi menjadi 5 sesi.
Olahraga bisa meningkatkan produksi insulin dan sensitivitas sel sel tubuh terhadap insulin. Sehingga kadar gula darahnya akan terkontrol dengan baik.
Selain itu, olahraga juga membantu pembakaran kalori dan menghasilkan energi, sehingga nantinya kelebihan glukosa ini akan disimpan dalam bentuk energi.
Cara mengontrol gula darah anak yang selanjutnya yaitu menghindari makanan cepat saji dan makanan ultra proses, seperti sosis, nugget, sup dalam kemasan, soft drink, hingga keripik kentang.
"Lebih disarankan anak-anak itu untuk makan real food. Jadi makanan yang bentuknya makanan ayam, ya, bentuknya ayam bukan dalam bentuk yang sudah olahan gitu, karena kalau sudah olahan kan tentunya kadar protein, lemak, dan gizi yang baik sudah berubah," imbuh alumni Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo tersebut.
Baca juga: Apakah Anak Perlu Cek Gula Darah? Begini Kata Dokter...
Kemudian, orangtua juga perlu mengatur asupan kalori si kecil agar tidak menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi berlebihan.
Menurut Aisya, berat badan berlebih mengakibatkan seorang anak mengalami obesitas yang akhirnya bisa meningkatkan risiko diabetes pada si kecil.
Agar gula darahnya tetap terkontrol, anak juga disarankan untuk rajin minum air putih, menghindari stres, dan mendapat asupan vitamin D yang cukup dengan cara rajin berjemur di bawah sinar matahari pada pagi hari.
Dokter Aisya juga menyarankan si kecil untuk melakukan cek gula darah satu tahun sekali jika kondisinya sehat dan tidak berisiko terkena diabetes.
Namun jika memiliki keluarga dengan riwayat diabetes, seorang anak bisa lebih rutin melakukan cek gula darah sesuai rekomendasi dokter.
Secara umum, kadar gula darah normal anak tergantung dari usia mereka.
Dikutip dari laman Siloam Hospitals, gula darah normal anak usia di bawah 6 tahun yaitu berkisar antara 80-200 mg/dl.
Selanjutnya, kadar glukosa normal pada anak berusia 6-12 tahun yaitu berada di rentang 70-150 mg/dl.
Kemudian, untuk anak-anak remaja atau berumur lebih dari 12 tahun, kadar gula darah normalnya adalah kurang dari 100 mg/dl.
Dengan mengetahui cara mengontrol gula darah anak serta berapa kadar glukosa yang normal, orangtua diharapkan bisa berupaya menjaga si kecil tetap sehat dan terhindar dari penyakit diabetes.
Baca juga: Apa Yang Terjadi saat Kadar Gula Darah Anak Tinggi? Simak Faktanya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.