Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin DBD Tersedia di Indonesia, Begini Syarat untuk Mendapatkannya

Kompas.com - 11/09/2023, 09:05 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Demam berdarah dengue (DBD) adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala DBD antara lain demam tinggi, sakit perut intens, hingga muntah darah.

Melihat adanya berbagai masalah kesehatan akibat DBD, saat ini pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI sudah menyediakan vaksin DBD.

Simak lebih lanjut untuk mengetahui syarat mendapatkan vaksin demam berdarah dengue.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Demam Berdarah pada Orang Dewasa

Apa saja syarat untuk mendapatkan vaksin DBD?

Vaksin demam berdarah dengue atau yang dikenal sebagai Travalent Dengue Vaccine (TDV), telah disetujui edarnya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sejak 2022, setelah melewati sederet uji laboratorium.

Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Sukamto Koesnoe menjelaskan, efikasi vaksin TDV yang beredar di Indonesia adalah sebesar 80 persen.

Itu artinya, vaksin TDV dapat memberi manfaat mencegah risiko demam berdarah dengue sebesar 80 persen. Untuk dosisnya, vaksin DBD diberikan dalam dua kali injeksi atau suntikan.

Sukamto melanjutkan, syarat untuk mendapatkan vaksin DBD yaitu berusia 6-45 tahun.

Sebetulnya, di berbagai negara lain TDV dapat diberikan kepada masyarakat hingga usia 60 tahun. Namun, izin edar yang diperoleh melalui BPOM di Indonesia untuk sementara ini maksimal usia 45 tahun.

Kemudian, syarat yang kedua adalah calon penerima vaksin juga harus dalam kondisi yang sehat dan tidak alergi vaksin.

Syarat selanjutnya yaitu vaksin DBD tidak dianjurkan untuk orang dengan daya tahan tubuh yang lemah atau rendah.

“Semua yang sehat itu bisa vaksin, namun orang yang sedang minum obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh, seperti imunosupresan misalnya, kemudian orang-orang dengan kondisi daya tahan tubuh yang secara genetik memang lemah, itu sebaiknya tidak diberikan,” ujar Sukamto, dikutip dari Antara, Minggu (10/9/2023).

Saat ini vaksin TDV yang berguna untuk mencegah demam bedarah telah tersedia di berbagai fasilitas kesehatan negeri maupun swasta. Ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum vaksin DBD.

Baca juga: Benarkah Jus Jambu Biji Digunakan untuk Obat Demam Berdarah?

Bagaimana cara mencegah DBD selain dengan vaksin?

Selain dengan vaksin DBD, berikut beberapa cara mencegah demam berdarah yang bisa dilakukan:

  • Menggunakan pakaian tertutup agar terhindar dari gigitan nyamuk
  • Menggunakan obat nyamuk yang aman
  • Menggunakan kelambu, terutama saat tidur agar terhindar dari nyamuk
  • Hindari genangan air dengan meletakkan ember, kaleng penyimpanan dengan posisi terbalik
  • Buang kelebihan air dalam pot
  • Pastikan saluran air mengalir dengan lancar
  • Gunakan abate atau obat pembunuh jentik-jentik nyamuk di dalam genangan air, seperti bak penampuan
  • Fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk demam berdarah.

Setelah menyimak syarat vaksin DBD, Anda dapat mengetahui apakah bisa diimunisasi atau tidak. Anda dapat berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum mendapatkan vaksin ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Health
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Health
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau