KOMPAS.com - Kanker ginjal bisa kambuh, meski pengobatan telah dijalani pasien.
Mengutip National Kidney Foundation, kanker ginjal terjadi ketika sel-sel sehat di salah satu atau kedua ginjal tumbuh tidak terkontrol dan membentuk benjolan (tumor).
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Ginjal yang Harus Diwaspadai
Pengobatan kanker ginjal yang paling umum adalah dengan pembedahan untuk mengangkat seluruh atau sebagian ginjal.
Prosedur operasi untuk kanker ginjal disebut juga sebagai nefrektomi.
Untuk diketahui bahwa nefrektomi dibedakan dalam 2 jenis, yaitu nefrektomi parsial dan radikal.
Baca juga: 8 Tanda-tanda Kanker Ginjal Stadium 1 yang Perlu Diwaspadai
Dalam nefrektomi parsial, tumor atau bagian ginjal yang terdapat tumor saja yang diangkat.
Sedangkan nefrektomi radikal, mengangkat seluruh ginjal termasuk tumornya.
Namun, kanker ginjal masih bisa kambuh setelah pasien menjalani nefrektomi.
Artikel ini akan mengulas secara ringkas bagaimana bisa kanker ginjal kambuh pasca operasi.
Baca juga: 8 Tanda-tanda Kanker Ginjal Stadium 4 yang Perlu Diketahui
Dikutip dari Medical News Today, sebuah studi kohort retrospektif pada 2019 menyatakan bahwa semakin tinggi stadium-T kanker ginjal pasien sebelum menjalani nefrektomi, semakin tinggi pula risiko kambuhnya.
Stadium-T kanker pasien mengacu pada ukuran dan luasnya tumor. Semakin tinggi stadium-T kanker pasien, semakin besar tumornya.
Studi ini juga menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkatan kanker ginjal seseorang sebelum menjalani nefrektomi, semakin tinggi pula risiko kanker ginjal kambuh setelah prosedur pengobatan.
Baca juga: Kenali Stadium Kanker Ginjal untuk Mengetahui Risikonya
Tingkatan tersebut mengacu pada seberapa abnormal sel kanker terlihat di bawah mikroskop.
Kanker yang kurang agresif memiliki sel-sel yang terlihat tidak terlalu abnormal dibandingkan sel-sel pada kanker yang lebih agresif.
Kanker yang kurang agresif cenderung tumbuh dan menyebar lebih lambat daripada kanker yang lebih agresif.