KOMPAS.com - Susu kental manis kerap dijual di pasaran dengan harga yang lebih murah daripada susu biasa.
Maka tak heran, jika beberapa orang lebih memilih susu kental manis dibandingkan susu sapi sebagai konsumsi sehari-hari.
Namun, tahukah Anda bahwa susu kental manis tidak bisa menggantikan nutrisi pada susu sapi? Terlalu banyak konsumsi susu kental manis juga bisa berisiko pada kesehatan.
Baca juga: Ini Batas Aman Konsumsi Susu Kental Manis Menurut Ahli Gizi
Ketika kita menyeduh susu kental manis, rasa dan warnanya memang mirip dengan susu sapi pada umumnya. Harganya pun relatif lebih murah.
Selain dijadikan sebagai topping makanan, tak sedikit orang yang menggunakan susu kental manis sebagai pengganti asupan susu harian.
Namun faktanya, kandungan gula dalam susu kental manis lebih tinggi daripada susu sapi.
Dilansir dari Healthline, kandungan gula pada susu kental manis ada yang sampai lima kali lebih tinggi dari susu evaporasi susu sapi yang sudah dikurangi kadar airnya.
Perlu diketahui, susu kental manis dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air dari susu sapi. Proses ini meninggalkan cairan padat, kemudian dimaniskan dan dikalengkan.
Baca juga: Bolehkah Minum Obat dengan Susu? Simak Faktanya...
Meski merupakan produk susu, tampilan dan rasa susu kental manis berbeda dengan susu biasa. Rasanya lebih manis, warnanya lebih gelap, dan teksturnya lebih kental dan lembut.
Susu kental manis juga memiliki umur simpan yang lama sehingga banyak orang memilihnya.
Sayangnya, dalam proses pembuatan susu kental manis selalu ditambahkan lebih banyak gula.
Satu ons (30 ml) susu kental manis biasanya mengandung lebih dari 15 gram gula, tapi hal ini juga tergantung dari merek atau produsennya.
Karena masih terbuat dari susu sapi, susu kental manis juga mengandung beberapa nutrisi, seperti kalori, karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, dan vitamin B12.
Namun, nutrisinya relatif kecil dibandingkan susu sapi biasanya, sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan harian tubuh.
Sayangnya, sebagian susu kental manis yang beredar di Indonesia memiliki nutrisi yang terbatas, namun kandungan gulanya sangat tinggi.