Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kenapa Susu Kental Manis Tidak Bisa Menggantikan Susu Sapi

Kompas.com - 30/09/2023, 10:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Pernyataan tersebut didasarkan pada sebuah riset yang terbit pada jurnal Pubmed 2020.

Dalam riset tersebut, peneliti menganalisis pola konsumsi susu kental manis dan pola makan anak-anak Indonesia serta potensi dampak gizinya terhadap kesehatan.

Dari hasil riset, peneliti menemukan bahwa susu nilai gizinya yang terbatas dan kandungan gulanya yang tinggi.

Oleh sebab itu, peneliti menyebutkan susu kental manis bukan susu yang cocok untuk pertumbuhan anak, terutama anak kecil umur 1-3 tahun. 

Baca juga: Haruskah Anak-anak Minum Susu? Berikut Faktanya...

Risiko susu kental manis berlebihan

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa susu kental manis tidak bisa menggantikan manfaat kesehatan susu pada umumnya.

Karena itu, susu kental manis tidak boleh digunakan sebagai pengganti susu sapi.

Menurut informasi dari Global Science Research Journal, susu kental manis sangat tinggi kandungan kalori dan gulanya.

Karena itu, asupan susu kental manis berlebihan bisa memicu obesitas. Susu kental manis juga mengandung laktosa, yang potensial berbahaya bagi orang dengan intoleransi laktosa.

Susu kental manis juga tinggi kandungan lemak jenuhnya, yang bisa memicu resistensi insulin dan peningkatan kolesterol jahat atau LDL.

Ketika kadar kolesterol LDL tinggi, kita berisiko tinggi mengalami penyakit kardiovaskular dan resistensi insulin yang merupakan pemicu diabetes tipe 2.

Baca juga: 5 Makanan Penyebab Kembung, dari Kacang sampai Susu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com