Berada di ruangan ber-AC tanpa ventilasi udara yang baik dapat meningkatkan risiko sick building syndrome yang bisa membuat Anda sakit kepala, pusing, mual, dan kelelahan.
Untuk menurunkan risiko gangguan kesehatan ini, Anda bisa menjaga agar sirkulasi udara tetap baik dengan membuka jendela serta membersihkan filter AC dengan teratur.
Baca juga: 4 Efek Tidur dengan Kipas Angin Semalaman untuk Kesehatan
AC yang jarang dibersihkan juga dapat menumpuk debu dan menyebarkannya ke seluruh ruangan.
Anda yang memiliki alergi terhadap debu juga akan mengalami gejala yang lebih serius, seperti bersin-bersih, batuk, demam, hingga kesulitan bernapas.
Udara yang kering tidak hanya akan berdampak negatif pada kelembapan kulit, namun juga akan membuat mata menjadi sangat kering.
Kondisi ini akan meningkatkan risiko iritasi pada mata dan membuat pandangan menjadi kabur.
AC bisa dinyalakan selama 24 jam sehari, namun kondisi ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan di atas.
Beberapa efek samping memakai AC untuk kesehatan di atas perlu diwaspadai sehingga Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang sesuai.
Anda perlu membatasi berapa lama AC boleh menyala di dalam ruangan dan menjaga agar aliran udara tetap sehat dengan membuka pintu serta jendela secara berkala.
Meskipun begitu, Anda tetap diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika mengalami gejala tertentu saat berada di ruangan ber-AC, seperti sesak napas, agar bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Heat Exhaustion, Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.