Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2023, 14:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit yang ditularkan oleh hewan seperti monyet, tikus, dan rusa. Seseorang dapat tertular cacar monyet akibat kontak fisik dengan binatang-binatang yang tertular.

Penyebaran cacar monyet juga terjadi akibat mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi dan perilaku seks yang berisiko, seperti berhubungan intim dengan penderita monkeypox.

Baca juga: 6 Cara Pencegahan Cacar Monyet Menurut Kemenkes

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyebaran atau penularan cacar monyet.

Bagaimana cara penularan cacar monyet?

Berikut beberapa cara penularan cacat monyet yang perlu Anda ketahui:

  • Kontak langsung dengan hewat terinfeksi monkeypox

Monkeypox dapat menulari manusia akibat kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti dicakar digigit, terkena air liur, atau darah binatang tersebut.

Contoh hewan yang bisa menularkan cacar monyet yaitu monyet, tikus, kelinci, landak, serta rusa.

  • Konsumsi daging hewan yang terinfeksi cacar monyet

Manusia dapat tertular monkeypox akibat mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi virus ini.

Karena itu, pastikan untuk mencuci bersih daging hewan yang akan dikonsumsi dan memasaknya hingga benar-benar matang.

Anda sebaiknya juga tidak mengonsumsi daging hewan buruan untuk mencegah penyebaran cacar monyet atau infeksi lainnya.

Baca juga: Kemenkes: Kasus Cacar Monyet di Indonesia Naik karena Seks Berisiko

  • Kontak fisik dengan penderita cacar monyet

Dilansir dari CDC, cacar monyet dapat menyebar dengan cepat saat Anda melakukan kontak fisik erat dengan penderita, seperti berjabat tangan, menyentuh tubuh pasien, berpelukan, dan berciuman.

  • Menyentuh atau memakai barang penderita cacar monyet

Menyentuh benda kotor yang digunakan pasien cacar monyet, seperti pakaian, kasur, atau handuk juga bisa menyebabkan Kamu tertular cacar monyet.

Besar kemungkinan benda-benda tersebut terkontaminasi droplets atau percikan cairan dari tubuh penderita cacar monyet yang memicu transmisi infeksi virus ini.

  • Perilaku seks yang berisiko

Celah penularan cacar monyet berikutnya adalah perilaku seks yang berisiko atau tidak aman.

Seseorang dapat tertular cacar monyet akibat melakukan hubungan seksual dengan pengidap monkeypox.

Bahkan, penyakit ini dapat menyebar meski seseorang menggunakan kondom saat berhubungan intim.

Hal itu karena kondom tidak dapat menutupi seluruh bagian permukaan tubuh selama berhubungan seks sehingga tidak dapat mencegah cacar monyet.

Terlebih, penularan cacar monyet bukan hanya karena cairan dari organ reproduksi. Kontak fisik apa pun dengan penderita bisa memicu penyebaran cacar monyet.

  • Dari ibu ke bayinya

Ibu hamil pengidap cacar monyet juga bisa menulari penyakit ini pada bayinya. 

Baca juga: 7 Mitos tentang Cacar Monyet yang Dibantah Pakar Kesehatan

Setelah mengetahui beberapa cara penularan cacar monyet, Anda bisa lebih waspada agar terhindar dari infeksi virus yang ditularkan melalui binatang, seperti monyet dan hewan pengerat ini.

Selain itu, Kamu juga perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan memakai pakaian lengan panjang ketika berada di tempat publik karena virus cacar monyet bisa menempel di permukaan benda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Health
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Health
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau