Sifilis kongenital dapat menyebabkan masalah selama kehamilan atau setelah kelahiran.
Baca juga: 3 Gejala Penyakit Sifilis pada Wanita yang Pantang Disepelekan
Gejala sifilis kongenital dapat terlihat saat baru dilahirkan sampai bayi berusia 2 tahun, yang disebut dengan sifilis kongenital dini.
Gejala sifilis kongenital dini meliputi munculnya gelembung berisi air yang muncul pada kulit bayi segera setelah dilahirkan hingga bayi berusia 2 minggu.
Cairan pada gelembung ini biasanya sangat infeksius.
Gejala lain, seperti pembesaran pada organ hati, kurang darah merah, lengan dan kaki yang tidak bisa digerakkan, hingga radang selaput otak.
Baca juga: Kenali Penyebab Penyakit Sifilis dan Gejalanya
Jika gejala baru muncul setelah usia 2 tahun, disebut dengan sifilis kongenital lanjut.
Gejala sifilis kongenital lanjut biasanya merupakan akibat dari sifilis kongenital dini.
Itu bisa dapat berupa bekas luka, gangguan pengelihatan dan pendengaran, kerusakan tulang rawan hidung atau gigi seri yang berbentuk seperti pasak.
Pada bayi baru lahir, jika dicurigai adanya infeksi sifilis, pemeriksaan darah untuk dapat dilakukan melalui plasenta disertai dengan pemeriksaan fisik bayi terhadap adanya gejala pada organ tubuh.
Pemeriksaan pada bayi juga meliputi rontgen pada tulang, pemeriksaan mata, dan pemeriksaan darah.
Baca juga: 2 Cara Mengobati Sifilis Primer, Sekunder, Laten dan Tersier
Dalam WebMD disebutkan bahwa sifilis kongenital menyebabkan komplikasi kesehatan seumur hidup pada anak.
Berikut macam komplikasi sifilis kongenital:
Ini terjadi ketika bayi Anda meninggal di dalam rahim sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Ini terjadi ketika bayi Anda lahir dengan berat kurang dari 2-3 kg.
Baca juga: Apakah Sifilis Bisa Disembuhkan? Simak Penjelasan Ahli Berikut
Para ahli menganggap bayi Anda prematur jika lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu.