Kandungan total kafein dalam teh dapat bervariasi, tetapi biasanya berkisar antara 20-60 mg per cangkir (240 ml).
American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan untuk tidak melebihi batas 200 mg.
Tidak disarankan untuk minum lebih dari 3 cangkir teh (710 ml) per hari.
Baca juga: 10 Obat Alami untuk Sariawan, Madu hingga Teh Kamomil
Rutin konsumsi teh berkontribusi menyebabkan sakit kepala berulang. Ini masih terkait kafien yang dikandungnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 100 mg kafein per hari dapat menyebabkan kambuhnya sakit kepala setiap hari.
Jika kamu mengalami sakit kepala berulang setelah mengonsumsi teh, kamu dapat mengurangi atau menghindarinya.
Daun teh dapat mengandung atau menyerap berbagai senyawa beracun dari tanah.
Studi Journal of Toxicology menemukan bahwa 30 jenis teh, termasuk varietas teh hitam, hijau, putih, dan oolong, semuanya mengandung timbal.
Ketika para peneliti meningkatkan waktu perendaman, kadar timbal meningkat.
Sebanyak 73 persen teh yang diseduh selama 3 menit dan 83 persen teh yang diseduh selama 15 menit mengandung kadar timbal yang dianggap tidak aman untuk dikonsumsi selama kehamilan dan menyusui.
Baca juga: Penyebab Diabetes, dari Biasa Minum Teh Manis hingga Kecanduan Soda
Teh khususnya yang dikemas dalam kantung mengandung kadar fluorida yang lebih tinggi daripada daun, menurut studi Food Research International.
Menyeduh teh selama dua menit menghasilkan teh dalam kisaran 3,6-7,96 miligram per liter flourida.
Jika kamu mengonsumsi lebih dari 4 cangkir kopi (satu liter) sehari, kamu bisa melebihi asupan referensi makanan (DRI) sebesar 4 miligram fluorida per hari.
Mengonsumsi terlalu banyak fluorida dapat merusak gigi, tulang, dan persendian.
Kafein adalah stimulan pembentuk kabiasaan. Asupan teh secara tertaur dapat menyebabkan kamu ketergantungan.