Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Anak Demam dan Muntah, Orangtua Perlu Tahu

Kompas.com - 18/11/2023, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Anak demam dan muntah tentu membuat ayah dan ibu merasa khawatir, terlebih jika si kecil enggan makan dan menyusu.

Seperti kita ketahui, anak-anak memiliki sistem kekebalan yang belum optimal sehingga mudah terkena masalah kesehatan, termasuk demam dan muntah.

Baca juga: Demam Pada Anak Naik Turun, Gejala Apa?

Selain karena sistem imun yang masih lemah, ada beberapa kondisi medis atau penyakit yang mengakibatkan anak demam dan muntah.

Agar lebih jelas, simak beberapa penyebab anak demam dan muntah berikut.

Apa penyebab anak demam dan muntah?

Dikutip dari Mayo Clinic, demam sebenarnya adalah bagian dari sistem pertahanan terhadap virus yang menginfeksi tubuh.

Sementara itu, muntah adalah kondisi wajar yang bisa terjadi pada bayi dan anak usia toodler akibat adanya masalah pencernaan.

Demam disertai muntah bisa dipicu karena infeksi virus maupun bakteri.

Berikut beberapa penyebab anak demam dan muntah yang perlu orangtua ketahui:

  • Keracunan makanan

Anak-anak yang keracunan makanan biasanya juga mengalami demam dan muntah.

Keracunan makanan dapat terjadi jika anak mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus, bakteri, dan parasit.

Anak yang mengonsumsi makanan beracun atau terkontaminasi perlu segera dibawa ke klinik atau rumah sakit.

Baca juga: Napas Anak Cepat Saat Demam, Tanda Penyakit Apa?

  • Infeksi saluran pencernaan

Anak-anak yang mengalami masalah atau infeksi pada saluran pencernaannya seringkali mengalami demam dan muntah.

Selain anak demam dan muntah, gejala infeksi saluran pencernaan lainnya adalah sakit perut, mual, dan diare.

  • Infeksi pada bagian tubuh lain

Demam atau kenaikan suhu badan bisa menjadi respons tubuh yang umum saat terkena infeksi.

Selain pada saluran pencernaan, anak demam dan muntah juga bisa mengindikasikan infeksi telinga, radang tengorokan, infeksi paru seperti pneumonia, dan infeksi saluran kencing.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau