Untuk diketahui, bakteri wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti ini hanya bisa menularkan empat penyakit, yaitu, dengue atau DBD, zika, chikungunya, dan yellow fever.
"Kalau nyamuk Aedes aegypti, ya akan mempengaruhi empat penyakit saja, kalau Japanese encephalitis ya pengaruhnya karena adanya nyamuk Culex," ujarnya.
Baca juga: Kemenkes: Teknologi Wolbachia Efektif untuk Kurangi Kasus Dengue
Dalam kesempatan yang sama, peneliti Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Adi Utarini MSc, MPH, PhD menyampaikan juga bahwa Japanese encephalitis tidak ada kaitannya dengan teknologi wolbachia.
"Japanese encephalitis ini nyamuknya berbeda (dengan nyamuk dalam teknologi wolbachia) dan penyakitnya juga berbeda (dengan DBD). Tidak ada kaitannya (Japanese encephalitis) dengan teknologi wolbachia," terang dr. Adi Utarini.
Begitu pula jika ada yang mengkaitkan wolbachia dengan masalah filariasis atau penyakit kaki gajah.
Wolbachia pada cacing yang menyebabkan filariasis memiliki perbedaan jenis dengan wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti, jadi tidak memiliki kerterkaitan sama sekali.
"Wolbachia yang ada pada cacing yang menyebabkan filariasis itu berbeda jenisnya dengan wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti. Jadi wolbachia ini bukan hanya 1 jenis, tetapi ada ribuan jenis," jelas dr. Adi Utarini.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia tidak menyebabkan penyakit Japanese encephalitis ataupun penyakit lainnya seperti kaki gajah.
Baca juga: Cara Usir Nyamuk Aedes aegypti Pembawa Virus Demam Berdarah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.