KOMPAS.com - Beberapa orang terkadang mengalami keringat berlebih yang menganggu penampilan dan aktivitas sehari-hari. Lantas, mengapa keringat berlebihan?
Perlu diketahui, keringat adalah cairan tidak berbau yang dikeluarkan dari kelenjar ekrin (kelenjar keringat) untuk membantu mengatur suhu tubuh dan mencegah kepanasan.
Ketika jumlah produksi keringat lebih banyak dibanding biasanya, kondisi ini dikenal dengan istilah medis hiperhidrosis.
Untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi keringat berlebihan, simak penjelasannya lewat artikel di bawah ini.
Baca juga: 13 Penyebab Keringat Berlebih, Bisa Stres sampai Penyakit
Melansir Cleveland Clinic, alasan mengapa keringat berlebihan dapat terjadi pada seseorang yaitu karena kelenjar ekrin pada tubuh lebih aktif sehingga produksi keringat lebih banyak.
Kondisi ini membuat seseorang lebih sering berkeringat atau lebih banyak berkeringat, meskipun tidak sedang melakukan aktivitas ekstra atau mengalami emosi kuat.
Normalnya, kelenjar ekrin baru memproduksi keringat ketika seseorang banyak beraktivitas atau merasakan emosi kuat.
Penyebab keringat berlebihan atau hiperhidrosis ini tergantung pada jenisnya. Tapi, secara umum keringat berlebihan tidak berbahaya.
Hanya saja, ada sejumlah kasus hiperhidrosis bisa menjadi gejala atau tanda suatu penyakit yang perlu diwaspadai.
Untuk diketahui, hiperhidrosis terbagi menjadi dua jenis, yaitu hiperhidrosis primer dan sekunder. Berikut penjabarannya.
Baca juga: 9 Cara Mengurangi Keringat Berlebih, secara Medis dan Alami
Hiperhidrosis primer bisa menyebabkan keringat berlebih di tangan, ketiak, wajah, dan kaki tanpa alasan yang jelas.
Keringat berlebihan ini bisa muncul ketika tubuh Anda mulai kepanasan, saat bergerak, saat merasa emosional, atau ketika ada perubahan hormon dalam tubuh.
Bagi orang yang memiliki hiperhidrosis, penyebab-penyebab tersebut dapat mengaktifkan kelenjar keringat dan bereaksi berlebihan.
Misalnya, seseorang yang memikirkan situasi hingga dirinya cemas bisa berkeringat secara tidak normal alias berlebihan.
Meskipun termasuk kondisi medis, hiperhidrosis primer tidak menyebabkan penyakit dan pada dasarnya hanya membuat Anda berkeringat secara berlebihan.
Para ahli belum sepakat secara pasti akar pemicu utama kondisi ini. Tapi, ada pendapat hiperhidrosis primer berasal dari kerusakan kecil pada sistem saraf dan karena faktor keturunan.
Baca juga: Keringat Berlebihan Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa?
Hiperhidrosis sekunder menyebabkan keringat berlebih di seluruh tubuh atau di area tubuh yang lebih luas dibandingkan dengan hiperhidrosis primer.
Kondisi ini dianggap menjadi keringat berlebihan berbahaya karena kelenjar minyak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif akibat pengaruh pengobatan atau kondisi medis lainnya.
Beberapa kondisi atau penyakit penyebab hiperhidrosis sekunder yaitu:
Gejala hiperhidrosis sekunder salah satunya ditandai dengan keringat berlebihan saat tidur atau di malam hari.
Baca juga: 7 Makanan Pemicu Keringat Berlebihan dan Cara Mengatasinya
Cara mengatasi keringat berlebihan sebenarnya perlu disesuaikan akar penyebabnya. Tapi, secara umum ada beberapa langkah yang bisa dijajal.
Dilansir dari Healthline dan WebMd, berikut beberapa cara mengatasi keringat berlebihan:
Cara mengatasi keringat berlebihan yang pertama adalah dengan menggunakan antiperspiran.
Zat ini dapat memblokir saluran keringat, sehingga keringat yang diproduksi tidak bisa mencapai permukaan kulit.
Sebagian besar antiperspiran yang dijual bebas terbuat dari garam logam yang disebut aluminium klorida.
Untuk hasil yang maksimal dari penggunaan antiperspiran, pastikan ketiak Anda bersih dan kering lalu oleskan pada malam hari sebelum tidur.
Hal ini karena bahan-bahan antiperspiran memerlukan waktu untuk menyumbat saluran keringat.
Terkadanga tanpa kita sadari, beberapa makanan yang kerap dikonsumsi bisa memicu munculnya keringat berlebih, misalnya makanan pedas, berkuah panas, atau asupan berkafein.
Tubuh dapat bereaksi terhadap makanan pedas dengan cara yang sama seperti saat makan makanan panas yang membuat tubuh mencoba untuk mendinginkan dan menyebabkan keringat.
Selain itu, kafein juga tidak dianjurkan karena merangsang kelenjar adrenal dan menyebabkan telapak tangan, kaki, dan ketiak kita berkeringat.
Baca juga: 4 Penyebab Keringat Berlebihan di Wajah dan Cara Mengatasinya
Mandi atau berendam setiap hari menggunakan sabun antibakteri dapat mengendalikan bakteri yang dapat membuat keringat Anda bau dan menganggu kenyamanan.
Pastikan untuk mengeringkan tubuh sepenuhnya setelah mandi dan segera gunakan antiperspiran.
Cara mengurangi keringat berlebihan berikutnya adalah dengan menghindari memakai pakaian berat yang akan memerangkap keringat.
Anda dapat memilih pakaian dengan bahan yang ringan dan menyerap keringat, seperti katun.
Bawalah baju ekstra saat berolahraga atau berada di luar ruangan saat cuaca panas.
Bagian kaki juga bisa mengalami keringat berlebih. Untuk itu, kenakan kaus kaki yang menyerap kelembapan dan pastikan ganti kaos kaki secara berkala.
Pilihan pengobatan lain untuk keringat berlebih yaitu dengan suntikan toksin botulinum A atau botoks.
Penyuntikan botoks oleh tenaga kesehatan disetujui FDA untuk mengatasi keringat berlebih di ketiak, dan beberapa juga digunakan pada telapak tangan dan telapak kaki.
Botoks bekerja dengan mencegah pelepasan bahan kimia yang memberi sinyal pada kelenjar keringat untuk aktif.
Apabila beberapa cara perawatan lain tidak berhasil, dokter terkadang merekomendasikan obat resep, seperti obat antikolinergik.
Obat antikolinergik oral menghentikan aktivasi kelenjar keringat, namun obat ini tidak cocok untuk semua orang karena dapat menimbulkan efek samping seperti penglihatan kabur, jantung berdebar-debar, mata kering, mulut kering, dan kesulitan buang air kecil.
Baca juga: Apakah Keringat Berlebihan Itu Berbahaya?
Proses pembedahan atau operasi terkadang disarankan bagi penderita hiperhidrosis parah yang tidak merespons pengobatan lain.
Selama operasi, dokter bisa memotong, mengikis, atau menyedot kelenjar keringat.
Selain itu, jenis operasi lainnya adalah dengan simpatektomi toraks endoskopi (ETS), di mana dokter bedah membuat sayatan sangat kecil dan memotong saraf di ketiak yang biasanya mengaktifkan kelenjar keringat.
Prosedur ini sangat efektif, namun hanya digunakan sebagai upaya terakhir bagi orang yang telah mencoba pengobatan lainnya.
Salah satu efek samping yang dihadapi adalah keringat kompensasi, yaitu ketika tubuh Anda berhenti berkeringat di satu area, namun mulai berkeringat di area lain.
Itulah penjelasan jawaban mengenai mengapa keringat berlebiha lengkap dengan pemaparan cara mengatasinya. Jika Anda merasakan keringat berlebih terasa mengganggu, jangan sungkan untuk mengonsultasikannya dengan penyedia layanan kesehatan.
Baca juga: 6 Penyebab Keringat Berlebihan di Telapak Tangan dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.