Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Tanda-tanda Tubuh Kurang Olahraga, Mudah Sakit Salah Satunya

Kompas.com - 17/12/2023, 10:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Olahraga dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun kesehatan dan kebugaran.

Mengutip Medline Plus, orang yang kurang olahraga biasanya memiliki kebiasaan yang terlalu banyak duduk atau tidur. Sementara, tubuh mendapatkan asupan kalori lebih banyak.

Kebiasaan yang demikian, tinggi risikonya mengalami obesitas, penyakit jantung, hipertensi, kolesterol tinghi, diabetes, stroke, dan masalah kronis lainnya.

Oleh karenanya, para pakar sepakat bahwa olahraga penting untuk tubuh.

Lalu, apakah kurang olahraga ada tanda-tandanya? Artikel ini akan mengulasnya agar kita semua bisa waspada.

Baca juga: Mengapa Kurang Olahraga Dapat Memperbesar Risiko Serangan Jantung?

Tanda-tanda tubuh kurang olahraga

Mengutip WebMD, ada beberapa petunjuk yang menjadi sinyal bahwa tubuh kurang olahraga, yang mungkin tidak kita sadari.

Namun, tanda-tanda tersebut mungkin tidak jelas atau bisa mengindikasikan masalah kesehatan lainnya.

Berikut tanda-tanda yang bisa muncul karena Anda kurang olahraga:

  • Sembelit

Orang yang kurang olahraga lebih mungkin mengalami sembelit.

Saat tubuh Anda lebih banyak bergerak, usus besar Anda terpengaruh bergerak dan melancarkan pergerakan feses menuju rektum.

Tonus otot yang sehat di perut dan diafragma juga merupakan kunci untuk memindahkan limbah melalui saluran pencernaan Anda.

Olahraga yang konsisten dapat membantu Anda buang air besar (BAB) teratur, terutama seiring bertambahnya usia.

  • Sendi kaku

Saat sendi Anda kaku mungkin menjadi tanda bahwa Anda kurang bergerak dan olahraga.

Sendi yang sehat perlu dilatih agar kuat. Namun, sendi kaku dan nyeri juga bisa menjadi tanda peradangan.

Jika sendi kaku disertai rasa nyeri yang tidak tertahankan atau konstan, disarankan Anda periksa ke dokter.

Baca juga: 5 Jenis Olahraga untuk Penderita Asam Urat yang Aman Dilakukan

  • Napas pendek

Sama seperti otot bisep, oot paru-paru Anda bisa juga melemah karena kurang olahraga.

Paru-paru yang bergerak untuk pernapasan dibantu oleh otot-otot di sekitarnya. Otot-otot ini akan kehilangan kekuatannya, jika Anda tidak melatihnya secara teratur.

Semakin sedikit aktivitas yang Anda lakukan, semakin mungkin Anda memiliki napas pendek atau sesak napas.

  • Moody

Kurang bergerak tidak hanya bisa memengaruhi fisik Anda, tetapi juga mental Anda.

Kurang olahraga dapat meningkatkan risiko Anda dilanda perasaan cemas dan depresi. Jadi, moody bisa menjadi tanda-tanda Anda kurang olahraga.

Latihan kardio seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau berlari, akan meningkatkan dan menstabilkan suasana hati Anda.

  • Lesu

Apakah Anda merasa lesu dan lelah sepanjang waktu? Itu bisa menjadi tanda Anda kurang olahraga juga.

Olahraga membantu mendorong oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh.

Jika Anda menghabiskan sebagian besar waktu Anda dengan duduk, jaringan tubuh tidak mendapatkan jumlah bahan bakar yang sama dengan yang mereka perlukan untuk membuat Anda terus bertenaga.

Baca juga: Apakah Penderita Asam Urat Boleh Olahraga?

  • Metabolisme lambat

Semakin aktif Anda, semakin banyak kalori yang Anda bakar setiap kali Anda bergerak.

Sebaliknya, jika Anda kurang olahraga atau tidak aktif bergerak, metabolisme lambat dan akan lebih banyak kalori yang menumpuk di dalam tubuh.

  • Tidur tidak nyenyak

Saat kurang olahraga, Anda lebih mungkin untuk sulit tidur atau memiliki tidur yang tidak nyenyak di malam hari.

Jika Anda menjaga rutinitas olahraga yang teratur, Anda akan tertidur lebih cepat, dan tidur lebih nyenyak.

  • Mudah lupa

Olahraga teratur memberitahu tubuh Anda untuk membuat lebih banyak bahan kimia yang disebut faktor pertumbuhan.

itu akan meningkatkan produksi pembuluh darah di otak Anda.

Semakin banyak darah yang masuk ke otak Anda, semakin baik Anda berpikir, mengingat, dan mengambil keputusan.

Baca juga: Apakah Olahraga Bisa untuk Menurunkan Trigliserida?

  • Tekanan darah meningkat

Menghabiskan sebagian besar waktu Anda untuk duduk meningkatkan risiko penyakit jantung.

Hal ini akan ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi).

  • Mengidap pradiabetes

Anda mengidap pradiabetes, jika tingkat kadar gula darah Anda 100-125 mg/dL, seperti yang dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Jika Anda mengalaminya, ini bisa menjadi tanda Anda kurang olahraga.

Ketika Anda rajin olahraga atau aktif bergerak, tubuh Anda akan lebih mudah mengendalikan gula dalam darah.

Kadar gula darah yang stabil membuat Anda terhindar dari zona bahaya diabetes tipe 2.

  • Sakit punggung

Tubuh yang tidak banyak bergerak dan olahraga lebih mudah mengalami sakit punggung.

Itu karena otot inti di tubuh (kelompok otot yang mengelilingi tulang belakang, perut, dan pinggul) kurang digunakan, sehingga sulit menopang punggung dengan baik.

Olahraga mempermudah penyesuaian otot punggung selama melakukan gerakan sehari-hari seperti berdiri atau menggapai.

Baca juga: Apakah Olahraga Pagi Bisa Membuat Awet Muda? Berikut Penjelasannya...

  • Selalu merasa lapar

Olahraga dapat menurunkan nafsu makan karena mengubah kadar “hormon kelaparan” tertentu dalam tubuh Anda.

Jadi, selalu merasa lapar bisa menjadi sinyal tubuh kurang olahraga. Anda dapat mulai mengatur rasa lapar dengan olahraga aerobik, seperti bersepeda, berenang, jalan kaki, dan lari.

  • Mudah sakit

Penelitian menunjukkan semakin banyak aktivitas moderat yang Anda lakukan, semakin rendah peluang Anda terkena flu atau infeksi lainnya.

Ketika Anda menjadikan olahraga sebagai kebiasaan, sistem kekebalan tubuh Anda menjadi lebih kuat.

  • Wajah kusam

Jika kulit Anda terlihat lebih kusam dari biasanya, mungkin penyebabnya adalah Anda kurang bergerak.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga ringan meningkatkan sirkulasi dan sistem kekebalan tubuh, sehingga membantu kulit tetap bersinar awet muda.

Apakah Anda memiliki tanda-tanda kurang olahraga di atas? Jika Anda lebih memperhatikan kebiasaan olahraga, tanda-tanda di atas mungkin bisa berkurang.

Olahraga yang baik untuk kesehatan, tidak perlu intensitas berat.

Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, olahraga bisa dilakukan dengan intensitas sedang sampai berat yaitu 30-60 menit dan frekuensinya 3-5 kali/minggu.

Bentuk olahraga yang bisa menjadi pilihan, seperti bersepeda, berenang, jalan kaki, dan lari.

Baca juga: Kenapa Paha Sakit setelah Olahraga? Berikut 4 Penyebabnya...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com