KOMPAS.com - Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab penyakit neurodegeneratif dialami oleh seseorang.
Mengutip Cleveland Clinic, penyakit neurodegeneratif adalah kondisi yang secara bertahap merusak dan menghancurkan bagian sistem saraf dalam tubuh, terutama otak.
Penyakit neurodegeneratif merupakan istilah untuk beberapa jenis kondisi.
Baca juga: 11 Tanda-tanda Penyakit Neurodegeneratif yang Harus Diwaspadai
Contoh penyakit ini meliputi penyakit Alzheimer, demensia frontotemporal, multiple sclerosis, penyakit Parkinson, dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
Penyakit ini bersifat permanen dan tidak dapat disembuhkan. Pengobatan penyakit neurodegeneratif hanya dapat meredakan gejalanya dan memperlambat kerusakan saraf yang terkena.
Menurut perkiraan para peneliti, penyakit ini mempengaruhi lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia.
Dalam banyak kasus yang ada, tidak ada penyebab tunggal dari penyakit ini. Sebaliknya, penelitian menunjukkan banyak faktor yang mungkin berkontribusi terhadap penyakit neurodegeneratif.
Artikel ini akan menunjukkan kepada Anda sejumlah faktor penyebab penyakit neuerodegeneratif yang harus Anda perhatikan.
Baca juga: Ahli Ungkap Covid-19 Juga Berdampak Pada Otak dan Sistem Saraf
Menurut Cleveland Clinic, para ahli sejauh ini mengidentifikasi ada puluhan kemungkinan penyebab atau faktor risiko penyakit neurodegeneratif.
Disari dari Cleveland Clinic dan Very Well Mind, berikut ulasan dari beberapa penyebab penyakit neurodegeneratif serta faktor risikonya:
Penyakit neurodegeneratif disebabkan oleh kerusakan sel saraf (neuron) di otak Anda. Neuron membentuk sistem saraf Anda yang mencakup otak dan sumsum tulang belakang.
Tidak seperti beberapa bagian tubuh Anda, ketika neuron rusak, ia tidak dapat menggantikan dirinya sendiri.
seiring bertambahnya usia, neuron-neuron ini mati. Faktanya, seiring bertambahnya usia, otak semakin menyusut.
Sebagian besar penyakit neurodegeneratif diperkirakan disebabkan oleh kombinasi faktor lingkungan dan genetik, seperti paparan racun dan bahan kimia tertentu dalam jangka panjang.
Dalam beberapa kasus, kerabat dapat menurunkan mutasi gen yang dapat menyebabkan Anda terkena penyakit neurodegeneratif.
Baca juga: 8 Penyebab Kerusakan Saraf yang Perlu Diwaspadai
Protein abnormal di otak juga dikaitkan dengan banyak penyakit neurodegeneratif.
Protein abnormal ini dapat menyebabkan sel-sel saraf di otak Anda mati.
Protein yang dikenal sebagai beta-amiloid telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit Alzheimer.
Synuclein adalah protein abnormal lain yang telah diamati pada otak penderita Lewy body dementia, penyakit Parkinson, dan multiple system atrophy (MSA).
Usia umumnya merupakan faktor terpenting dalam berkembanya penyakit neurodegeneratif.
Penyakit ini mempunyai hubungan yang kuat dengan usia. Semakin tua usia Anda, semakin besar peluang Anda untuk mengembangkannya.
Beberapa jenis penyakit ini dapat dimulai sejak dini, tetapi hal ini lebih jarang terjadi.
Baca juga: Tanda-tanda Kerusakan Saraf yang Mungkin Terjadi
Riwayat kesehatan Anda dan kejadian kesehatan di masa lalu semuanya dapat berperan dalam pengembangan penyakit neurodegeneratif.
Beberapa jenis penyakit ini dapat terjadi karena kejadian medis tertentu atau bisa lebih buruk karena riwayat kesehatan Anda.
Beberapa contohnya termasuk kanker, jenis infeksi tertentu, dan cedera kepala.
Gaya hidup tidak sehat, yang meliputi makan makanan tidak bergizi, kurang aktif bergerak (olahraga), merokok, dan minum alkohol, dapat memicu berkembangnya penyakit neurodegeneratif.
Untuk mengetahui penyebab penyakit neurodegeneratif, Anda perlu periksa ke dokter ahli dengan melakukan serangkaian tes.
Namun, ada kalanya dokter tidak dapat menemukan penyebabnya.
Penyakit kerusakan sistem saraf ini biasanya berkembang perlahan, dan efek serta gejalanya cenderung muncul di kemudian hari setelah penyebab atau faktor risikonya Anda memiliki.
Beberapa penyakit kronis ini dapat diobati, bergantung pada penyebabnya.
Beberapa jenis penyakit dapat diobati secara langsung, sehingga Anda mungkin dapat mengelola, membatasi, atau memperlambat dampaknya.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Memicu Kerusakan Saraf?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.