Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Amandel Harus Dioperasi? Begini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 19/01/2024, 15:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian penderita tonsilitis atau radang amandel mungkin merasakan keluhan, seperti demam ringan dan kesulitan menelan makanan. Kondisi tersebut menyebabkan mereka khawatir dan bertanya-tanya, apakah amandel harus dioperasi?

Untungnya, tidak semua penderita radang amandel perlu menjalani operasi.

Baca juga: Haechan NCT Kena Radang Amandel, Ketahui Gejala dan Pengobatannya

Pada kasus yang tidak parah, tonsilitis bisa diatas dengan meningkatkan asupan cairan, berkumur air garam, dan minum obat yang dianjurkan dokter.

Untuk mengetahui lebih lanjut apakah amandel harus dioperasi dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan tindakan operasi, simak penjelasan dokter berikut.

Apakah amandel harus dioperasi?

Dokter spesialis telinga hidung tenggorokan, bedah kepala dan leher dr. Arie Cahyono, Sp.THTBKL, Subsp.LF(K) menjelaskan bahwa tidak semua kasus amandel memerlukan tindakan operasi.

Operasi amandel perlu dilakukan apabila sudah parah atau membesar dan mengganggu keseharian penderitanya.

“Pada kasus tonsilitis menjadi mutlak dilakukan operasi ketika tonsil membesar, sehingga menyebabkan kesulitan menelan pada pasien, mengganggu saat tidur, atau tumor,” kata Arie, dilansir dari Antara, Kamis (18/1/2024).

Selain itu, waktu yang tepat untuk melakukan tindakan operasi amandel yaitu ketika gejala tonsilitis sudah kronis atau muncul selama lebih dari dua minggu.

Kondisi radang amandel yang juga memerlukan tindakan operasi yaitu jika obat simptomatik dan antibiotik tidak efektif dalam mengatasi radang amandel akibat infeksi bakteri, kambuh terus menerus, hingga timbul komplikasi yang sulit ditangani.

Untuk anak-anak, ada sejumlah pertimbangan saat melakukan operasi amandel. Misalnya, pada pasien anak-anak di bawah 5 tahun yang daya tahan tubuhnya belum sebaik pasien anak-anak berusia 10 tahun ke atas.

“Operasi ini hanya indikasi, tentu perlu dipertimbangkan risiko dan manfaatnya. Lihat juga kondisi umum pasien,” jelas dokter yang praktik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo tersebut.

Baca juga: Kapan Operasi Amandel Perlu Dilakukan? Begini Kata Dokter

Kemudian pada pasien tonsilitis yang mengalami komplikasi berupa gangguan tiur sleep apnea yang menyebabkan napas berhentis secara sadar maupun tanpa disadari, sebaiknya segera menjalani operasi amandel.

Lebih lanjut, Arie menjelaskan salah operasi amandel yaitu dengan prosedur adenoidektomi, mengingat tonsilitis sering disertai dengan pembesaran adenoid (pembengkakan pada kelenjar di bagian belakang hidung (area nasofaring).

Prosedur adenoidektomi bertujuan untuk mengangkat kelenjar adenoid agar pembengkakan adenoid tidak kambuh kembali.

Cara alami mengatasi radang amandel

Dilansir dari Healthline, tonsilitis atau radang amandel yang tidak parah dapat diatasi dengan beberapa cara alami berikut:

  • Minum banyak cairan
  • Banyak istirahat
  • Berkumur dengan air hangat yang dicampur garam
  • Gunakan obat pelega tenggorokan
  • Makan es loli atau buah beku
  • Menggunakan humidifier untuk melembabkan udara
  • Hindari asap
  • Minum ibuprofen atau acetaminophen untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan
  • Menggunakan obat semprot tenggorokan.

Meski ada beberapa cara alami yang bisa dicoba, ada baiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui cara mengatasi amandel yang paling tepat.

Baca juga: 3 Penyebab Amandel pada Orang Dewasa Mengalami Masalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau