KOMPAS.com - Sebagian wanita merasa tak nyaman saat area kemaluannya terasa lembap akibat keringat. Namun, tahukah Anda mengapa vagina berkeringat?
Vagina berkeringat adalah kondisi yang normal karena area kemaluan, tepatnya di bagian terluar organ reproduksi wanita, yaitu labia mayora, memiliki kelenjar keringat yang disebut kelenjar apokrin.
Baca juga: Sperma Keluar dari Vagina Setelah Berhubungan Intim, Apa Bisa Hamil?
Penyebab vagina berkeringat bisa akibat aktivitas fisik atau olahraga dan pertumbuhan rambut di area kemaluan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengapa vagina berkeringat dan pencegahannya, simak penjelasan berikut.
Dilansir Medical News Today, ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab vagina berkeringat, antara lain:
Segala bentuk aktivitas fisik yang berat, termasuk olahraga bisa meniingkatkan suhu internal tubuh dan mengaktifkan kelenjar keringat.
Saat kelenjar aktif, tubuh manusia akan mengeluarkan keringat untuk mendinginkan tubuh.
Olahraga yang berfokus pada kaki, seperti lari, dapat menyebabkan keringat muncul di bagian bawah tubuh, termasuk vagina.
Jika Anda merasa area miss V lembap akibat keringat, ada baiknya segera mandi dan berganti pakaian bersih.
Baca juga: Mengapa Vagina Berwarna Hitam? Berikut Penjelasannya...
Rambut kemaluan yang tumbuh lebat bisa menyebabkan kulit menahan panas sehingga kelenjar apokrin mengeluarkan keringat berlebih.
Untuk menghindari keringat berlebih di area kewanitaan, Anda dapat mencukur atau menghilangkan seluruh bulu kemaluan secara rutin.
Penyebab vagina berkeringat berikutnya yaitu efek penggunaan pakaian dalam berbahan tertentu yang tidak dapat menyerap keringat.
Pakaian jenis ini tidak hanya menahan panas, namun juga tidak bisa menyerap kelembapan di kulit vagina.
Untuk menghindari keringat berlebih di vagina, wanita dianjurkan memakai celana dalam dengan bahan katun yang mudah menyerap keringat dan tidak memicu alergi.
Perempuan cenderung memiliki sebagian besar lemak di area perut, pinggul, dan paha.