KOMPAS.com - Santan adalah bahan yang umum digunakan dalam masakan Indonesia.
Contohnya saja dawet, sayur lodeh, rendang, dan opor, salah satu yang khas dalam perayaan Lebaran.
Namun, bagaimanakah kandungan nutrisi dari santan kelapa?
Dalam artikel ini akan menunjukkan macam kandungan santan kelapa, manfaat, beserta efek sampingnya bagi kesehatan.
Baca juga: Kandungan Daging Kelapa dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Mengutip Very Well Fit, kandungan santan kelapa dala 15 gram meliputi berikut:
Sebagian besar kalori dalam santan berasal dari lemak, terutama lemak jenuh.
Baca juga: Manfaat Air Kelapa untuk Buka Puasa yang Sayang Dilewatkan
Jika Anda mengonsumsi 15 gram santan kelapa, Anda akan mendapatkan asupan sekitar 2,8 gram lemak jenuh dari sekitar 3,2 gram lemak totalnya.
Namun, ada juga lemak tak jenuh tunggal yang lebih sehat dalam santan.
Santan mengandung kurang dari satu gram karbohidrat per 15 gram.
Para peneliti berpendapat itu membuat santan memiliki indeks glikemik yang rendah juga, diperkirakan sekitar 31.
Beban glikemiknya kemungkinan besar nol, jika dikonsumsi dalam jumlah kecil.
Sementara, santan tidak memiliki kandungan vitamin dan mineral yang signifikan.
Baca juga: Kandungan Air Kelapa dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa santan dapat memberikan sejumlah manfaat:
Dikutip dari Very Well Fit, santan dan minyak kelapa mengandung asam laurat tingkat tinggi.
Asam laurat ini berpotensi memiliki efek positif pada kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL).
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2018 menemukan bahwa asam laurat membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kadar kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL).
Namun, tinjauan besar terhadap studi penelitian tidak dapat mengkonfirmasi klaim ini.
Baca juga: 4 Manfaat Minyak Kelapa untuk Rambut Anda
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Jurnal of Food Science edisi 2020 menemukan bahwa santan mengandung senyawa fenolik.
Senyawa ini membantu memberikan perlindungan antioksidan terhadap kerusakan oksidatif pada lipid dan mengHambat kerusakan oksidatif pada protein dan DNA.
Ada beberapa bukti terbatas bahwa lemak dalam santan dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2020, asam lemak rantai menengah (MCFA) dalam kelapa diserap secara berbeda dibandingkan lemak lainnya dan dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan, termasuk peningkatan fungsi kognitif.
Namun, para peneliti juga mencatat bahwa penelitian berskala besar dan bukti berkualitas tinggi masih kurang untuk mendukung manfaat ini.
Baca juga: 10 Manfaat Air Kelapa, untuk Meningkatkan Energi dan Cegah Batu Ginjal
Dikutip dari Medical News Today, dalam kandungan santan terdapat sejenis lemak yang disebut trigliserida rantai menengah (MCT).
MCT merangsang energi melalui proses yang disebut termogenesis atau produksi panas.
Menurut riset yang ada, MCT berpotensi memberi manfaat, seperti:
Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian bagaimana santan memengaruhi berat badan.
Dalam kandungan santan kelapa ada asam laurat, jenis antioksidan yang dapat membantu mencegah stroke dan penyakit jantung.
Riset terhadap beberapa hewan pengerat menunjukkan bahwa menggabungkan makan makanan tinggi protein dengan santan dapat membantu mengatur kadar kolesterol.
Namun, manfaat santan kelapa ini belum cukup bukti karena cairan ini juga mengandung lemak yang sama dengan minyak kelapa, yang sebagian besar merupakan lemak jenuh.
Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Baca juga: Manfaat Air Kelapa untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi
Meski terdapat manfaat santan, mengonsumsinya terlalu banyak hanya dapat memberikan efek negatif.
Itu karena kandungan santan kelapa yang tinggi kalori dan lemak.
Mengonsumsi banyak santan kelapa yang dikombinasikan dengan pola makan tinggi karbohidrat dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Santan kelapa jugadpaat menyebabkan gejala alergi pada beberapa orang.
Gejala alergi santan kelapa mirip dengan alergi makanan lainnya.
Dalam beberapa kasus, reaksi alergi dapat dengan cepat menyebabkan anafilaksis, reaksi parah yang mengancam jiwa dengan gejala meliputi pembengkakan, mengi, dan gatal-gatal.
Baca juga: 10 Manfaat Minyak Kelapa bagi Kesehatan Tubuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.