KOMPAS.com - KB implan adalah alat pengendali kelahiran berbentuk batang kecil seperti korek api yang dipasang di lengan. Ada dua jenis implan, yaitu yang efektif mencegah kehamilan selama 3 tahun dan lima tahun.
Implan atau biasa disebut dengan KB susuk bekerja dengan melepaskan hormon progesteron sintetis secara bertahap untuk mencegah terjadinya pembuahan.
Baca juga: Apa Penyebab KB Implan Bisa Kebobolan?
Wanita yang memakai KB implan berpotensi mengalami efek samping, mulai dari nyeri lokal di bagian pemasangan implan dan perubahan siklus menstruasi yang memicu kekhawatiran.
Bahkan, sebagian wanita sama sekali tidak menstruasi setelah menggunakan KB implan.
Artikel ini akan memaparkan alasan kenapa KB implan tidak bisa haid dan efek samping lainnya.
Seperti alat pengendali kelahiran lainnya, KB implan juga memliki efek samping.
Dilansir dari Planned Parenthood, salah satu efek samping KB implan yaitu dapat mengganggu siklus menstruasi.
Sebagian wanita mungkin mendapati bercak (spotting) atau pendarahan ringan yang ditandai dengan keluarnya cairan berwarna coklat, terutama pada 6-12 bulan pertama pemasangan implan.
Bercak tersebut dapat muncul lebih lama dari menstruasi biasanya atau di atas tujuh hari.
Baca juga: Berapa Lama Bisa Hamil Setelah Lepas KB Implan?
Ada pula yang mengeluhkan periode menstruasinya lebih lama dan mengalami pendarahan yang berat.
Namun bagi kebanyakan wanita, pemakaian KB susuk justru membuat menstruasi lebih ringan. Beberapa wanita bahkan sama sekali tidak haid setelah memakai implan.
Meski umumnya membuat pengguna KB implan khawatir, perubahan siklus bahkan sama sekali tidak haid adalah kondisi yang wajar. Hal itu karena KB susuk mengandung hormon progesteron sintetis yang memengaruhi hormonal.
Selain perubahan siklus menstruasi, ada beberapa kemungkinan efek samping KB implan, yaitu:
Apabila Anda merasa tak nyaman dengan efek yang ditimbulkan KB implan, konsultasikan ke dokter atau bidan untuk menemukan metode kontrasepsi lain yang sesuai.
Baca juga: 10 Kelebihan KB Implan, Wanita Perlu Tahu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.