Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menahan Kencing Menyebabkan Batu Ginjal, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 21/03/2024, 15:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Menahan buang air kecil tidak hanya membuat perut terasa tidak nyaman, tetapi juga dapat berdampak buruk untuk kesehatan.

Namun, apakah benar bahwa menahan kencing menyebabkan batu ginjal?

Ternyata, menahan kencing dapat menyebabkan penumpukan mineral pada ginjal sehingga risiko batu ginjal akan meningkat.

Namun, masalah kesehatan ini lebih mudah untuk dialami oleh orang-orang dengan riwayat penyakit batu ginjal.

Untuk lebih jelasnya, ketahui efek menahan buang air kecil untuk kesehatan ginjal dan masalah kesehatan lainnya yang dapat ditimbulkan berikut ini.

Baca juga: Apa Akibat Menahan Buang Air Kecil? Berikut 5 Daftarnya…

Apakah menahan kencing menyebabkan batu ginjal?

Kebiasaan menahan kencing ternyata dapat menyebabkan batu ginjal, khususnya pada orang-orang dengan riwayat masalah kesehatan ini.

Dilansir dari Medical News Today, menahan buang air kecil dapat membuat batu ginjal terbentuk pada orang-orang yang memiliki riwayat batu ginjal, atau memiliki kandungan mineral yang tinggi di dalam urine, seperti uric acid dan kalsium oksalat.

Batu ginjal dapat terbentuk ketika kelebihan kalsium di dalam otot dan tulang tidak dikeluarkan dari tubuh melalui urine dan bercampur dengan kalsium oksalat.

Kandungan uric acid yang tinggi di dalam urine juga dapat meningkatkan risiko pembentukan kristal.

Dilansir dari Cleveland Clinic, kristal uric acid dapat bercampur dengan zat-zat lain di dalam tubuh dan berubah menjadi massa dengan struktur padat yang akan berkembang secara terus-menerus dan menetap di dalam ginjal.

Batu uric acid yang kecil umumnya dapat keluar melalui urine tanpa rasa sakit.

Namun jika tidak dapat dikeluarkan, urine dapat naik kembali ke ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra, dan menyebabkan rasa sakit serta gejala lainnya.

Meskipun tidak semua orang akan mengalami batu ginjal karena menahan air kecil, kebiasaan ini dapat membuat urine mengandung zat-zat tertentu yang membuat batu ginjal terbentuk.

Baca juga: 5 Akibat Menahan Buang Air Kecil yang Perlu Diwaspadai

Akibat menahan buang air kecil

Selain meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal, kebiasaan menahan kencing juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang lainnya.

Beberapa akibat menahan buang air kecil yang perlu diwaspadai, yakni:

  • Mengalami rasa sakit atau tidak nyaman pada kandung kemih atau ginjal, serta saat buang air kecil
  • Memiliki risiko infeksi saluran kemih karena terdapat penumpukan bakteri pada saluran kemih
  • Mengalami pelebaran kandung kemih sehingga lebih sulit untuk berkontraksi dan buang air kecil secara normal
  • Mengalami kerusakan otot lantai pelvis sehingga risiko inkontinensia urine akan meningkat
  • Mengalami retensi urine, khususnya jika memiliki riwayat medis tertentu, seperti pembesar prostat, otot kandung kemih yang lemah, atau kerusakan saraf

Dengan memahami bahwa menahan kencing menyebabkan batu ginjal, Anda perlu mulai menghindari kebiasaan ini.

Selain melakukan perubahan kebiasaan, Anda juga diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika memiliki gangguan buang air kecil karena bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau