KOMPAS.com - Kram perut setelah makan mungkin dapat lebih sering Anda alami selama puasa.
Penyebab kram perut beragam, yang paling umum selama puasa mungkin adalah makan terlalu cepat saat berbuka atau sahur.
Dikutip dari Women's Health Mag, saat Anda sangat lapar, ada kecenderungan untuk makan terlalu cepat.
Baca juga: 6 Makanan Penyebab Kram Perut yang Perlu Diwaspadai Selama Puasa
Terburu-buru saat makan dapat membuat Anda menghirup lebih banyak udara dan menghambat pencernaan.
Natalie Allen, RD, instruktur ilmu biomedis di Missouri State University mengatakan bahwa idealnya Anda mengunyah makanan dengan baik dan meluangkan waktu setidaknya 20 menit untuk menyelesaikan makan.
Hal ini dapat menghindarkan Anda mengalami kram perut setelah makan selama puasa Ramadhan.
Baca juga: Selama Puasa Perhatikan Penyebab Kram Perut Setelah Makan
Meski biasanya kram perut tidak serius, masalah ini bisa membuat Anda sangat tidak nyaman.
Kram perut membuat otot terasa tegang secara tiba-tiba dan tidak terkendali.
Anda bisa melakukan beberapa cara sebagai pengobatan ala rumahan untuk meredakannya.
Artikel ini akan mengulas tips puasa yang sehat dengan meredakan kram perut ala rumahan.
Baca juga: Cara Mudah Meredakan Kram Perut yang Mengganggu Aktivitas
Disari dari Lybrate dan Very Well Health, kram perut dapat Anda redakan dengan beberapa pengobatan ala rumahan seperti berikut:
Cara sederhana untuk meredakan kram perut setelah makan untuk berbuka puasa atau sahur yang dapat Anda lakukan adalah dengan menempelkan bantalan hangat ke perut.
Anda juga bisa menggunakan botol yang diisi air hangat kemudian ditempelkan ke bagian perut Anda.
Kehangatan akan mengendurkan otot perut yang tegang dan meredakan rasa nyerinya.
Baca juga: 12 Penyebab Kram Perut setelah Berhubungan Seks dan Cara Mengatasinya
Minum dapat meredakan kram perut yang mungkin muncul karena dehidrasi.
Dehidrasi ringan sekalipun dapat menghambat proses pencernaan sehingga menyebabkan kram perut, mual, dan sembelit.
Rasa hangat meredakan kram perut yang terutama disebabkan oleh ketegangan otot dan menstruasi.
Elektrolit berguna ketika kram disebabkan oleh dehidrasi. Minum elektrolit akan membantu memulihkan cairan tubuh.
Namun, elektrolit harus dikonsumsi dalam jumlah sedang, terutama jika Anda menderita gagal ginjal.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kram Perut saat Hamil
Teh kamomil adalah ramuan herbal yang dapat mengendurkan otot dan mengurangi kram perut, yang disebabkan oleh tingkat keasaman tinggi dalam lambung, gangguan pencernaan, gas, kembung.
Itu karena kamomil memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meringankan kondisi, seperti maag, gastroenteritis, GERD, dan iritasi usus besar (IBS) yang ditandai dengan peradangan.
Herbal ini juga mengandung senyawa nabati yang dikenal sebagai polifenol yang dianggap dapat menenangkan sistem pencernaan, meredakan gejala seperti gangguan pencernaan, kram menstruasi, dan muntah.
Jahe (Zingiber officinale) merupakan akar wangi yang telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati sakit perut, mual, dan muntah.
Ini herbal lainnya yang dapat Anda gunakan untuk mengatasi kram perut yang mungkin muncul setelah makan untuk berbuka puasa atau sahur.
Manfaat jahe ini dapat Anda peroleh dengan cara dikunyah langsung atau direbus bersama air menjadi minuman hangat.
Jahe meredakan kram perut, kembung, dan menstimulasi kerja enzim tubuh.
Baca juga: 10 Penyebab Kram Perut dan Cara Mengatasinya
Peppermint mengandung senyawa aktif mentol dan metil salisilat, keduanya memiliki efek antispasmodik yang menenangkan rasa nyeri, mual, dan kram perut.
Minyak pepermin yang diencerkan dalam air kadang-kadang digunakan untuk mengobati sakit perut yang disebabkan oleh IBS, flu perut, dan alergi makanan.
Namun, teh pepermin yang terbuat dari ramuan kering atau segar juga bisa digunakan untuk meredakan kramm perut setelah makan.
Memijat perut dapat meredakan tekanan, menggerakkan tinja, mengendurkan otot, dan mengurangi kembung.
Pijat ringan dapat Anda lakukan dengan gerakan memutar dengan menggunakan minyak.
Istirahat
Kram perut akibat olahraga, ketegangan otot dapat diredakan dengan istirahat.
Tidak lama setelah Anda melakukan cara di atas, biasanya kram perut dapat mereda.
Namun jika kram perut Anda tidak juga mereda dan terus-menerus terjadi, Anda perlu segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Baca juga: 6 Penyebab Kram Perut saat Hamil yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.