KOMPAS.com - Kebanyakan orang ingin mempertahankan berat badan ideal agar tetap sehat dan terhindar dari obesitas. Namun, sebagian orang mungkin kesulitan menjaga berat badan karena merasa lapar terus-menerus.
Lantas, apa penyebab rasa lapar terus menerus? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan berikut.
Baca juga: 7 Gejala Resistensi Insulin, Ada Haus dan Lapar
Dilansir dari Healthifyme, berikut beberapa penyebab rasa lapar terus-menerus, yaitu:
Rasa lapar terus-menerus disebabkan karena ketidakseimbangan hormon, terutama akibat adanya gangguan atau resistensi pada hormon yang mengatur perasaan kenyang (hormon leptin).
Hormon leptin diproduksi oleh sel-sel lemak di dalam tubuh. Leptin bergerak melalui aliran darah ke hipotalamus, pusat kendali otak untuk pola makan.
Kadar leptin yang tinggi menandakan simpanan lemak yang melimpah sehingga mendorong hipotalamus menekan nafsu makan. Ini menciptakan rasa kenyang dan mengurangi keinginan untuk makan.
Saat terjadi resisten atau gangguan pada hormon leptin, seseorang dapat merasakan lapar terus-menerus.
Resistensi leptin ini bisa dipicu oleh peradangan dan konsentrasi asam lemak bebas yang berlebihan.
Merasa sering lapar belum tentu menjadi tanda bahwa Anda membutuhkan asupan makanan.
Kondisi ini bisa saja disebabkan karena kekurangan cairan atau dehidrasi.
Jika tidak yakin apakah anda benar-benar lapar atau hanya haus, cobalah minum segelas air sebelum makan berat atau mengonsumsi camilan.
Baca juga: Mengapa Perut Keroncongan saat Lapar? Ini Penjelasannya...
Mengonsumsi makanan dan minuman manis, seperti kue, minuman kemasan, atau permen secara berlebihan dapat menggangggu sinyal rasa lapar. Akibatnya, seseorang akan sering merasa lapar.
Sumber karbohidrat sederhana maupun olahan yang dikonsumsi berlebihan bisa mengakibatkan rasa lapar terus-menerus.
Karbohidrat sederhana seperti gula pasir, minuman kemasan, produk olahan gandum bisa mengakibatkan lonjakan serta penurunan kadar gula darah dengan cepat.
Penurunan kadar gula darah bahkan dapat terjadi dalam satu atau dua jam setelah seseorang mengonsumsi sumber karbohidrat sederhana. Kondisi tersebut dapat memicu rasa lapar terus-menerus.
Adapun karbohidrat olahan cepat dicerna oleh tubuh dan mengakibatkan kenaikan gula darah dengan cepat.
Itu sebabnya, setiap orang perlu mendapat asupan bergizi seimbang, meliputi karbohidrat, protein, lemak, dan serat.
Penyebab lapar terus-menerus selanjutnya yaitu kurang tidur.
Kurang tidur mengakibatkan lonjakan hormon ghrelin yang merangsang nafsu makan dan meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis dan tinggi lemak.
Untuk mencegah dan mengatasi rasa lapar terus-menerus, usakahan untuk tidur cukup selama 8 jam setiap malam.
Tidur cukup dan berkualitas juga dapat menunjang kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Baca juga: Sering Lapar dan Mudah Lelah Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa?
Pola makan seimbang dengan karbohidrat, protein, lemak, dan serat memegang peran penting dalam meningkatkan rasa kenyang.
Jika Anda sering merasa lapar, bisa saja hal itu disebabkan karena kurangnya asupan protein, lemak, atau serat.
Sama halnya dengan kurang tidur, stres juga bisa mengganggu keseimbangan dan memengaruhi nafsu makan.
Stres awalnya bisa membuat seseorang cenderung malas makan atau tidak bernafsu makan.
Namun, jika tidak ditangani dalam jangka waktu yang lama, hal ini akan mengakibatkan peningkatan hormon kortisol.
Tingkat kortisol yang berlebihan dapat meningkatkan nafsu makan dan menyebabkan seseorang merasa lapar terus-menerus.
Setiap individu memiliki metabolisme dan respons tubuh yang berbeda-beda. Orang yang metabolismenya cepat, berpotensi mudah lapar atau merasa lapar terus-menerus.
Obat-obatan tertentu, seperti steroid, obat anti kejang, anti-psikotik, dan kontrasepsi oral (pil KB) bisa meningkatkan nafsu makan seseorang.
Konsultasikan ke dokter apabila merasa obat-obatan yang Anda konsumsi menimbulkan perasaan lapar terus-menerus untuk mendapat alternatif yang minim efek samping.
Selain karena alasan di atas, lapar terus menerus juga bisa menjadi tanda penyakit diabetes, hipertiroidisme, dan sindrom premenstruasi (PMS).
Baca juga: Alasan Penderita Diabetes Sering Lapar dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.