Nama lain kejang arteri koroner adalah angina Prinzmetal, angina vasospastik, atau angina varian.
Kejang arteri koroner adalah tekanan parah pada pembuluh darah yang tidak tersumbat.
Di sini terjadi penyempitan arteri yang cepat dan tiba-tiba yang membawa darah ke jantung.
Covid-19 dan infeksi virus lainnya dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung yang pada gilirannya serangan jantung bisa terjadi.
Diseksi spontan arteri koroner (spontaneous coronary artery dissection/SCAD)
Kondisi yang mengancam jiwa ini disebabkan oleh robekan di dalam arteri jantung.
Baca juga: Risiko Kematian Penderita Serangan Jantung Menurut Peneliti
Ada juga faktor risiko penyebab serangan jantung yang meliputi berikut:
Pria berusia 45 tahun ke atas dan wanita berusia 55 tahun ke atas lebih mungkin terkena serangan jantung dibandingkan pria dan wanita yang lebih muda.
Ini termasuk merokok dan paparan asap rokok dalam jangka panjang. Sehingga jika Anda merokok, disarankan untuk berhenti.
Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak arteri yang menuju ke jantung.
Tekanan darah tinggi biasanya terjadi bersamaan dengan kondisi lain, seperti obesitas, kolesterol tinggi, atau diabetes, semakin meningkatkan risikonya.
Kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) dalam kadar tinggi kemungkinan besar akan mempersempit arteri.
Tingginya kadar lemak darah tertentu yang disebut trigliserida juga meningkatkan risiko serangan jantung.
Risiko serangan jantung Anda mungkin turun, jika kadar kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL) berada dalam kisaran standar.
Baca juga: 8 Cara Mengobati Serangan Jantung yang Perlu Diketahui
Obesitas dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, diabetes, trigliserida dan kolesterol jahat tinggi, serta rendahnya kadar kolesterol baik.
Gula darah meningkat ketika tubuh tidak membuat hormon yang disebut insulin atau tidak dapat menggunakannya dengan benar.