Gula darah tinggi meningkatkan risiko serangan jantung.
Ini merupakan kombinasi dari setidaknya tiga hal, yang meliputi obesitas sentral (pinggang membesar), tekanan darah tinggi, kolesterol baik rendah, trigliserida tinggi, dan gula darah tinggi.
Memiliki sindrom metabolik membuat Anda dua kali lebih mungkin terkena penyakit jantung dibandingkan, jika Anda tidak mengidapnya.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Serangan Jantung yang Perlu Diperhatikan
Jika saudara laki-laki, saudara perempuan, orang tua, atau kakek-nenek Anda mengalami serangan jantung dini (pada usia 55 tahun untuk pria dan pada usia 65 tahun untuk wanita), Anda mungkin berisiko lebih tinggi.
Kurangnya aktivitas fisik (gaya hidup sedentary) dikaitkan dengan risiko serangan jantung yang lebih tinggi. Olahraga teratur meningkatkan kesehatan jantung.
Pola makan tinggi gula, lemak hewani, makanan olahan, lemak trans, dan garam merupakan faktor risiko tinggi penyebab serangan jantung.
Makan banyak buah-buahan, sayuran, serat, dan minyak sehat disarankan untuk menggantikan pola makan tidak sehat.
Baca juga: Tanda-tanda Serangan Jantung pada Anak yang Harus Diwaspadai
Stres emosional, seperti kemarahan yang ekstrem, juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Kokain dan amfetamin adalah stimulan. Itu semua dapat memicu kejang arteri koroner yang dapat menjadi penyebab serangan jantung.
Riwayat preeklampsia
Kondisi inilah yang menyebabkan tekanan darah tinggi saat hamil. Ini meningkatkan risiko penyakit jantung seumur hidup.
Memiliki kondisi seperti rheumatoid arthritis atau lupus dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Jika penyebab serangan jantung tidak diatasi dengan benar, komplikasi penyakit bisa terjadi.
Komplikasi serangan jantung seringkali disebabkan oleh kerusakan otot jantung.
Daripada mengobati, sangat penting untuk mencegah serangan jantung dengan menghindari penyebab yang ada dalam kontrol Anda.
Baca juga: 7 Kebiasaan Sepele yang Bisa Sebabkan Serangan Jantung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.