Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Skandal Transfusi Darah Terkontaminasi HIV di Inggris

Kompas.com - 04/04/2024, 12:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber BBC

 

KOMPAS.com - Lebih dari 30.000 orang di Inggris Raya terinfeksi HIV dan Hepatitis C setelah mereka mendapat transfusi darah yang terkontaminasi pada tahun 1970an dan 1980.

Kasus tersebut menjadi skandal terbesar dalam sejarah NHS, layanan kesehatan nasional yang didanai pemerintah.

Para korban saat ini menuntut keadilan dan mengharapkan ada kompensasi atas kerugian fisik dan psikologis yang harus mereka tanggung akibat kelalaian pemerintah.

Dua kelompok pasien

Ada dua kelompok pasien yang menjadi korban utama dari skandal itu. Kelompok pertama adalah penderita hemofilia dan kelainan darah serupa, yaitu kondisi genetik langka yang membuat darah mereka tidak bisa membeku dengan baik.

Penderita hemofilia tipe A terjadi saat seseorang kekurangan faktor VIII, sedangkan hemofilia B kekurangan faktor IX.

Baca juga: Terapi Inovatif Bantu Anak Hemofilia Hidup Normal

Pada tahun 1970-an, pengobatan baru dikembangkan untuk menggantikan zat pembekuan darah yang hilang, yang terbuat dari plasma darah manusia yang didonorkan.

Namun seluruh produk pengganti faktor pembekuan darah, baik VIII dan IX tersebut terkontaminasi virus mematikan.

Ilustrasi transfusi darahShutterstock Ilustrasi transfusi darah

Hasil penyelidikan memperkirakan ada 1.250 orang dengan penyakit kelainan pendarahan di Inggris mengidap HIV dan hepatitis C, termasuk 380 anak-anak, akibat darah yang terkontaminasi tersebut.

Sekitar sepertiga dari jumlah tersebut kemudian meninggal karena penyakit yang terkait dengan AIDS. Sebagian yang terinfeksi HIV tanpa sengaja menularkannya kepada pasangannya.

Baca juga: 3 Penyebab Hepatitis C dan Faktor Risikonya

Selain itu sekitar 2.400 - 5.000 orang menderita Hepatitis C yang bisa berujung pada kanker liver dan sirosis.

Menghitung jumlah pasti berapa orang yang terinfeksi Hepatitis C agak sulit, terutama karena gejala penyakitnya baru muncul bertahun-tahun kemudian.

Kelompok pasien kedua dari skandal itu adalah mereka yang mendapatkan transfusi darah setelah persalinan, operasi, serta perawatan medis lainnya antara tahun 1970 dan 1991.

Diperkirakan 80-100 orang terinfeksi HIV dan 27.000 orang mengidap Hepatitis C.

Totalnya ada 2.900 orang yang meninggal akibat skandal ini.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau