KOMPAS.com - Sudah banyak kasus kecelakaan kendaraan yang disebabkan oleh microsleep. Secara sederhana, microsleep adalah istilah pengemudi tertidur sejenak, bahkan beberapa detik.
Seperti namanya, microsleep terjadi sangat singkat (tak lebih dari 30 detik) sampai orang yang mengalaminya tidak menyadari dirinya tertidur.
Dikutip dari National Sleep Foundation, seringkali saat terjadi microsleep, otak beralih dengan cepat antara tertidur dan terjaga. Setiap periode tidur cuma berlangsung beberapa detik. Suatu periode tidur perlu berlangsung setidaknya satu menit sebelum otak dapat mencatatnya.
Jika terjadi di sofa sambil menonton film atau di kantor, microsleep tidak berbahaya. Lain halnya jika kita sedang mengemudi.
Bila Anda tertidur selama 3 detik sambil melaju dengan kecepatan 95 km per jam, Anda dapat menempuh jarak 1 kilometer ke arah yang salah. Hal ini dapat membuat Anda keluar dari jalan atau masuk ke jalur lalu lintas yang berlawanan.
Oleh karena itu, bagi Anda yang berencana mudik dengan membawa kendaraan pribadi, waspadai bahaya microsleep.
Baca juga: Mengantuk Terus Gejala Penyakit Apa? Berikut 8 Daftarnya…
Pencegahan
Penting untuk memastikan bahwa Anda waspada dan segar sebelum berada di belakang kemudi. Jika merasa mengantuk, jangan mengemudi.
Jika Anda mendapati diri melamun saat mengemudi, beberapa kali menguap, mata semakin menutup, atau tidak dapat mengingat beberapa kilometer terakhir yang telah dilalui, menepilah ke pinggir jalan untuk beristirahat atau mintalah orang lain untuk mengemudi.
Cara mencegah microsleep adalah mengutamakan tidur dan memastikan kita cukup tidur sebelum mengemudikan kendaraan. Setidaknya tidurlah 7-9 jam setidaknya dua malam sebelum perjalanan jauh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.