Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Microsleep? Berikut Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Kompas.com - 11/04/2024, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Istilah microsleep mengacu pada periode tidur singkat yang bisa terjadi dalam hitungan detik.

Orang yang mengalami microsleep biasanya tidak menyadari dirinya tertidur dalam beberapa detik.

Seseorang bahkan terlihat tetap membuka matanya dan merasa terjaga. Namun, individu yang mengalami microsleep tidak dapat memproses informasi dengan benar atau kehilangan fokus.

Baca juga: Microsleep Bisa Membahayakan Nyawa, Begini Cara Mengatasinya

Microsleep tidak menimbulkan bahaya fisik apa pun jika kondisi ini dialami di tempat yang aman, seperti kasur, sofa, atau duduk di depan meja belajar.

Namun, microsleep bisa menimbulkan risiko yang sangat berbahaya dan berakibat fatal jika terjadi saat seseorang berkendara.

Oleh sebab itu untuk meningkatkan kewaspadaan, simak gejala microsleep, penyebab, dan pencegahannya berikut.

Apa gejala microsleep?

Dilansir dari Sleep Foundation, gejala microsleep yang paling umum adalah mata tertutup sebagian atau seluruhnya secara tiba-tiba atau tanpa disadari.

Meski begitu, microsleep bisa juga terjadi dalam kondisi mata terbuka tetapi pandangan kosong.

Selain itu ada beberapa tanda microsleep yang perlu diwaspadai, termasuk:

  • Menguap terus menerus
  • Mata berkedip berlebihan
  • Kepala mengangguk atau terkulai ke bawah
  • Adanya penurunan respons visual dan suara
  • Pupil tampak melebar
  • Kelopak mata terasa sangat berat
  • Hilang kontrol tubuh
  • Tiba-tiba kaget atau terbangun oleh sentakan tubuh dan kepala.

Waspadai gejala microsleep di atas. Jika Anda mengalami satu atau beberapa tanda di atas segera hentikan aktivitas termasuk saat mengemudi agar terhindar dari risiko yang fatal.

Baca juga: Microsleep Bisa Membahayakan Nyawa, Begini Cara Mengatasinya

Apa penyebab microsleep?

Penyebab microsleep yaitu perasaan mengantuk berlebihan akibat kurang tidur atau tidak mendapatkan waktu tidur yang berkualitas.

Orang dengan gangguan tidur, seperti insomnia dan sleep apnea juga berisiko mengalami microsleep.

Meski begitu, mengalami microsleep tidak selalu menunjukkan seseorang kurang tidur atau mengalami masalah tidur tertentu.

Individu yang mendapat istirahat yang cukup juga bisa mengalami microsleep saat melakukan sesuatu berulang-ulang atau membosankan.

Beberapa kondisi kesehatan, seperti penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan depresi juga bisa memicu microsleep.

Bagaimana cara mencegah microsleep?

Dikutip dari National Sleep Foundation, berikut beberapa cara mencegah microsleep yang perlu Anda ketahui:

  • Tidur cukup selama 7-9 jam untuk orang dewasa
  • Mematikan perangkat elektronik satu jam sebelum tidur agar segera terlelap
  • Atur rutinitas tidur yang baik dan menenangkan, misalnya dengan membaca buku, menggunakan essential oil, menyalakan musik, atau mandi air hangat
  • Hindari konsumsi minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore atau malam hari
  • Pastikan tidur di ruangan sejuk dan minim cahaya.

Kemudian untuk mencegah microsleep saat berkendara, Anda dapat beristirahat setiap 2-3 jam perjalanan.

Selain itu, Kamu bisa berupaya tidur atau memejamkan mata selama 15-30 menit agar kembali fresh dan siap melanjutkan perjalanan.

Baca juga: Persiapan Mudik, Tips Cegah Microsleep Saat Mengemudi

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau