Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyebab Penyakit Kudis dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - 24/04/2024, 07:30 WIB
Rini Agustin,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kudis yang disebut juga scabies atau gudik, adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei.

Tungau tersebut bereproduksi pada permukaan kulit, lalu masuk ke dalam kulit untuk bertelur, sehingga menyebabkan rasa gatal.

Timbulnya rasa gatal dan keinginan menggaruk dapat lebih parah di malam hari.

Kudis atau scabies merupakan penyakit yang mudah menular, baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung.

Penyakit ini sangat mudah menyebar, terutama jika ada kontak dekat antarmanusia di suatu lingkungan.

Baca juga: Penyakit Penyebab Trombosit Rendah Termasuk Leukemia

Penyebab penyakit kudis

Melansir dari Mayo Clinic, penyakit kudis disebabkan oleh tungau berkaki delapan yang berukuran sangat keci.

Tungau betina masuk kemudian menggali bawah kulit dan membuat saluran untuk bertelur.

Setelah telur menetas, larva tungau bergerak ke permukaan kulit untuk tumbuh.

Tungau-tungau ini kemudian dapat menyebar ke area kulit lainnya atau bahkan ke orang lain.

Tungau, telur, dan kotoran mereka membuat pengidapnya merasa gatal sebagai reaksi alergi tubuh terhadap keberadaan tungau.

Baca juga: Kenapa Badan Gatal-gatal Waktu Malam? Berikut 6 Penyebabnya…

Perlu diketahui, tungau kudis adalah parasit yang tinggal di lapisan kulit yang dalam.

Hal ini membuatnya kebal terhadap sabun dan air panas, serta tidak akan hilang jika kulit hanya digosok-gosokkan.

Tanpa penanganan yang tepat, tungau akan terus berkembang biak dan siklus perkembangan tungau akan terus berlanjut.

Gejala penyakit kudis

Melansir dari Healthline, gejala penyakit kudis pertama kali muncul 2–5 minggu setelah kulit terpapar tungau.

Namun, pada orang yang sebelumnya pernah terkena kudis, gejala biasanya berkembang lebih cepat, yakni sekitar 1–4 hari setelah paparan tungau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com