Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan untuk Jantung Sehat di Usia Muda hingga Tua

Kompas.com - 19/05/2024, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sebab, buah beri sangat kaya akan fitonutrien, antioksidan kuat yang dapat mencegah kerusakan sel-sel di tubuh kamu sekaligus mengurangi peradangan yang membatasi aliran darah dan meningkatkan tekanan darah.

Serat dalam buah beri juga dapat membantu menurunkan kolesterol dengan mengurangi kadar kolesterol jahat.

Pilihan buah beri yang menyehatkan jantung meliputi blackberry, bluberry, raspberry, dan stroberi.

  • Buah-buahan lainnya

Selain buah beri, banyak jenis buah lainnya yang memiliki manfaat yang juga baik untuk menjaga kesehatan jantungmu, seperti apel, jeruk, anggur, mangga, pepaya, pir, dan delima.

Misalnya, jeruk memiliki serat pektin yang bisa melawan kolesterol, seperti yang dikutip dari WebMD.

Jeruk juga memiliki potasium, yang membantu mengontrol tekanan darah.

Dalam sebuah penelitian, 2 cangkir jus jeruk sehari menurunkan tekanan darah diastolik pada pasien yang kelebihan berat badan.

Baca juga: 9 Buah Pilihan untuk Jantung Sehat yang Sayang Dilewatkan

  • Sayuran

Sayuran hijau dan memiliki warna-warna cerah memiliki kandungan yang meningkatkan kesehatan jantung kamu.

Sayuran hijau meliputi bayam, kale, swiss chard, brokoli, dan selada. Sementara, sayuran berwarna cerah meliputi wortel, tomat, labu, dan ubi jalar.

Misalnya, swiss chard yang kaya akan potasium dan magnesium. Mineral ini membantu mengontrol tekanan darah.

Mengutip WebMD, swiss chard juga memiliki serat, vitamin A, dan antioksidan lutein dan zeaxanthin, yang berguna untuk jantung sehat.

  • Cokelat hitam

Cokelat hitam kaya akan antioksidan bermanfaat yang disebut flavonoid, yang dapat membantu meningkatkan aliran darah dan tekanan darah dengan merelaksasi pembuluh darah kamu. Flavanol ini juga bisa melawan kerusakan sel.

Direkomendasikan untuk mengonsumsi produk cokelat yang mengandung minimal 70 persen cookelat hitam untuk mendapatkan manfaatnya. Semakin tinggi persentasenya, semakin banyak flavonoidnya.

Namun, perlu diingat bahwa cokelat hitam tetaplah camilan bukan makanan berat. Jadi, kamu tidak boleh memakannya berlebihan.

Untuk mendapatkan porsi tepat sesuai dengan kondisi kesehatan pribadi kamu, berkonsultasi dengan ahli gizi bisa menjadi solusimu.

Apalagi, jika kamu sudah memiliki masalah kesahatan jangka panjang (kronis) yang membutuhkan perhatian khusus.

Baca juga: Hubungan Obesitas dan Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau