Kolesterol tinggi ini berpotensi mengakibatkan pengerasan arteri, masalah pembuluh darah, dan banyak lagi.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) terjadi ketika darah mendorong terlalu kuat ke seluruh tubuh, sehingga membuat jantung bekerja terlalu keras.
Jika jantung Anda bekerja terlalu keras, hal itu dapat mengakibatkan melemahnya pembuluh darah.
Baca juga: Apa Itu Perilaku Sedentari? Ini Penjelasannya...
Saat Anda tidak bergerak, tubuh Anda tidak menggunakan banyak gula darah dan ini bisa mengakibatkan hiperglikemia.
Hiperglikemia adalah suatu kondisi di mana kadar gula darah meningkat secara berlebihan.
Sebuah penelitian terhadap lebih dari 80.000 orang menemukan bahwa setiap jam yang mereka habiskan untuk menonton TV meningkatkan risiko terkena diabetes sebesar 3,4 persen.
Bahkan jika Anda memiliki berat badan yang sehat, kadar gula darah Anda bisa meningkat jika Anda terlalu lama duduk di kursi, menurut sebuah studi pada 2020.
Gaya hidup sedentari mengakibatkan tubuh Anda kurang membakar kalori.
Orang dewasa dan remaja disarankan untuk melakukan aktivitas fisik minimal 2,5 jam per minggu untuk mengurangi kemungkinan penyakit jantung.
Baca juga: 8 Tanda-tanda Gaya Hidup Sedentari Sudah Memengaruhimu
Berdiam diri terlalu lama akan memperlambat sirkulasi darah ke kaki, yang dapat mengakibatkan pergelangan kaki bengkak, pembekuan darah, bengkak, dan nyeri.
Efek yang paling buruk dari ini adalah pembentukan trombosis vena dalam (deep vein thrombosis/DVT), di mana gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah vena bagian dalam.
DVT biasa terjadi di kaki, tetapi bisa juga memengaruhi paru-paru.
Akibat gaya hidup sedentari juga termasuk meningkatnya risiko kanker tertentu, seperti endometrium, ovarium, dan kanker lainnya.
Sebuah tinjauan dalam Journal of National Cancer Institute menganalisis 43 penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan perilaku sedentari masyarakat dengan kejadian kanker.
Duduk terlalu lama saat bekerja atau belajar justru bisa membuat Anda sulit berkonsentrasi.