Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyakit akibat Gaya Hidup Sedentari? Berikut Penjelasannya...

Kompas.com - 06/06/2024, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Gaya hidup sedentari seiring waktu bisa mengakibatkan beberapa penyakit kronis.

Dikutip dari Health Partners, gaya hidup sedentari adalah kebiasaan kurang bergerak.

Gaya hidup ini terjadi ketika seseorang yang biasa menghabiskan enam jam atau lebih per hari untuk duduk atau berbaring, tetapi bukan termasuk jam tidur.

Baca juga: Apa yang Dapat Dianggap sebagai Kebiasaan Sedentari? Ini Ulasannya...

Gaya hidup sedentari semakin umum di zaman modern karena orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu bekerja atau bermain di depan komputer, laptop, atau gadget sambil duduk atau berbaring dan makan makanan junk food.

Selain itu, masyarakat modern cenderung bergantung pada teknologi transportasi, yang membuat mereka tidak perlu membakar energi untuk berjalan atau mengayuh sepeda.

Meski tampak santai, gaya hidup sedentari memberikan konsekuensi serius bagi kesehatan dalam jangka panjang, misalnya obesitas, kolesterol tinggi, hipertensi, dan masih banyak lagi.

Baca terus artikel ini untuk tahu macam-macam penyakit yang bisa muncul sebagai akibat gaya hidup tidak sehat ini.

Baca juga: Cara Mengubah Gaya Hidup Sedentari yang Jadi Ancaman Zaman Modern

Apa penyakit akibat gaya hidup sedentari?

Disari dari Health Partners, Draxe, dan Mens Health, berikut macam penyakit yang bisa berkembang akibat gaya hidup sedentari:

  • Sakit punggung

Efek membungkuk di depan komputer dapat bertahan hingga melampaui hari kerja Anda.
Duduk selama 4 jam berturut-turut dapat meningkatkan tekanan pada cakram di punggung bawah Anda, menurut sebuah penelitian di Penn State.

Kompresi ini dapat mengakibatkan penyakit cakram degeneratif (degenerative disc disease), penyebab umum nyeri punggung.

  • Penyakit jantung

Duduk terlalu lama berarti otot Anda tidak membakar lemak sebanyak yang seharusnya dan darah mengalir ke seluruh tubuh lebih lambat.

Itu memberikan peluang lebih besar bagi asam lemak untuk menyumbat jantung Anda dan mengakibatkan pennyakit jantung.

Hal ini dapat mencakup kardiomiopati, yang memengaruhi cara jantung memompa darah, dan penyakit arteri koroner, di mana aliran darah kaya oksigen ke jantung berkurang.

Ada beberapa hal yang dapat mengakibatkan penyakit ini, tetapi faktor terbesarnya adalah kebiasaan kurang aktif bergerak.

Baca juga: Apa Dampak Negatif Gaya Hidup Sedentari? Berikut Ulasannya...

  • Kolesterol tinggi

Jika Anda kurang aktif bergerak, Anda mungkin memiliki kolesterol tinggi. Ini artinya Anda memiliki terlalu banyak LDL (kolesterol jahat) dan terlalu sedikit HDL (kolesterol baik).

Kolesterol tinggi ini berpotensi mengakibatkan pengerasan arteri, masalah pembuluh darah, dan banyak lagi.

  • Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi (hipertensi) terjadi ketika darah mendorong terlalu kuat ke seluruh tubuh, sehingga membuat jantung bekerja terlalu keras.

Jika jantung Anda bekerja terlalu keras, hal itu dapat mengakibatkan melemahnya pembuluh darah.

Baca juga: Apa Itu Perilaku Sedentari? Ini Penjelasannya...

  • Diabetes

Saat Anda tidak bergerak, tubuh Anda tidak menggunakan banyak gula darah dan ini bisa mengakibatkan hiperglikemia.

Hiperglikemia adalah suatu kondisi di mana kadar gula darah meningkat secara berlebihan.

Sebuah penelitian terhadap lebih dari 80.000 orang menemukan bahwa setiap jam yang mereka habiskan untuk menonton TV meningkatkan risiko terkena diabetes sebesar 3,4 persen.

Bahkan jika Anda memiliki berat badan yang sehat, kadar gula darah Anda bisa meningkat jika Anda terlalu lama duduk di kursi, menurut sebuah studi pada 2020.

  • Kegemukan atau obesitas

Gaya hidup sedentari mengakibatkan tubuh Anda kurang membakar kalori.

Orang dewasa dan remaja disarankan untuk melakukan aktivitas fisik minimal 2,5 jam per minggu untuk mengurangi kemungkinan penyakit jantung.

Baca juga: 8 Tanda-tanda Gaya Hidup Sedentari Sudah Memengaruhimu

  • Sirkulasi darah melambat

Berdiam diri terlalu lama akan memperlambat sirkulasi darah ke kaki, yang dapat mengakibatkan pergelangan kaki bengkak, pembekuan darah, bengkak, dan nyeri.

Efek yang paling buruk dari ini adalah pembentukan trombosis vena dalam (deep vein thrombosis/DVT), di mana gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah vena bagian dalam.

DVT biasa terjadi di kaki, tetapi bisa juga memengaruhi paru-paru.

  • Kanker

Akibat gaya hidup sedentari juga termasuk meningkatnya risiko kanker tertentu, seperti endometrium, ovarium, dan kanker lainnya.

Sebuah tinjauan dalam Journal of National Cancer Institute menganalisis 43 penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan perilaku sedentari masyarakat dengan kejadian kanker.

  • Pemikiran kabur

Duduk terlalu lama saat bekerja atau belajar justru bisa membuat Anda sulit berkonsentrasi.

Saat Anda tidak bergerak, darah yang dipompa ke seluruh tubuh, termasuk otak, berkurang.

Hal ini memperlambat fungsi kognitif Anda dan mengakibatkan kabut otak (brain fog).

Baca juga: 10 Dampak Gaya Hidup Sedentari yang Mengancam Manusia Modern

  • Depresi

Saat aktif secara fisik, otak Anda melepaskan serotonin, yang merupakan bahan kimia peningkat suasana hati.

Jadi kurang aktif bergerak, mengakibatkan produksi serotonin Anda lebih sedikit. Ini bisa mengakibatkan perasaan positif dan motivasi hidup Anda lebih rendah.

Seiring waktu, kondisi mental yang lemah bisa membuat seseorang mengalami depresi.

  • Disfungsi ereksi

Perilaku kurang aktif bergerak dapat mengakibatkan bertambahnya berat badan. Pada gilirannya, ini bisa mengakibatkan masalah pada sirkulasi darah di penis juga.

Pria dengan perut lebih besar (pinggang 42 inci atau lebih) dua kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi dibandingkan mereka yang memiliki ukuran pinggang di bawah 32 inci, menurut sebuah penelitian di Harvard.

Demikianlah sejumlah masalah kesehatan atau macam penyakit akibat gaya hidup sedentari.

Namun, semua dampak buruk gaya hidup sedentari ini bisa dicegah dan dikurangi.

Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan sekecil apa pun dalam kehidupan sehari-hari Anda.

Anda bisa memulainya dengan lebih banyak berjalan kaki untuk menempuh perjalanan jarak pendek daripada naik motor.

Baca juga: Apa yang Dimaksud Gaya Hidup Sedentari? Berikut Dampaknya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau