KOMPAS.com - Obesitas bisa menempatkan Anda pada banyak penyakit tidak menular, bahkan meningkatkan risiko kematian.
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, obesitas tidak hanya sekedar kelebihan berat badan, tetapi masuk dalam kategori penyakit.
Baca juga: Studi: Kerja Shift Malam Rentan Terkena Obesitas dan Diabetes
Obesitas adalah suatu penyakit dengan aspek patofisiologi dan membutuhkan intervensi luas dalam upaya pencegahan dan pengendaliannya, setelah melalui pengamatan selama lebih dari tiga dekade dengan memperhitungkan aspek cost dadn benefit serta dampaknya bagi kesehatan masyarakat (AMA 2013).
Ini juga faktor risiko antara terjadinya penyakit tidak menular dan menempati peringkat 5 tertinggi faktor risiko penyebab kematian (IHME 2017).
Seseorang dikatakan obesitas, jika memiliki indeks massa tubuh (IMT) 25 atau lebih.
Baca terus artikel ini yang selanjutnya akan mengulas mengenai apa saja dampak buruk obesitas terhadap kesehatan.
Baca juga: Tanda-tanda Resistensi Leptin yang Meliputi Obesitas
Dikutip dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), obesitas dapat meningkatkan risiko Anda menderita berbagai penyakit kronis, seperti:
Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang terjadi ketika gula darah Anda terlalu tinggi.
Hampir 9 dari 10 penderita diabetes tipe 2 mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu kondisi di mana darah mengalir melalui pembuluh darah Anda dengan kekuatan yang lebih bersar dari biasanya.
Mengalami obesitas dapat meningkatkan tekanan darah karena jantung Anda perlu memompa lebih keras untuk memasok darah ke seluruh sel tubuh Anda.
Kelebihan lemak juga dapat merusak ginjal Anda, yang membantu mengatur tekanan darah.
Baca juga: Apa Dampak Obesitas pada Anak-anak? Ini Penjelasannya...
Penyakit jantung adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan beberapa masalah kesehatan yang memengaruhi jantung, seperti serangan jantung, gagal jantung, angina tautan eksternal, atau irama jantung yang tidak normal.
Jika Anda memiliki obesitas, Anda meningkatkan risiko terkena kondisi yang dapat menyebabkan penyakit jantung, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan gula darah tinggi.
Obesitas juga bisa membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk mengirimkan darah ke seluruh sel di tubuh Anda.
Kelebihan berat badan dan obesitas diketahui meningkatkan tekanan darah, dan tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke.
Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Sindrom metabolik terkait erat dengan kelebihan berat badan dan obesitas serta kurangnya aktivitas fisik.
Baca juga: Hubungan Obesitas dan Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui
Penyakit hati berlemak berkembang ketika lemak menumpuk di hati Anda, yang dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah, sirosis, atau bahkan gagal hati.
Penyakit ini paling sering menyerang orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Kelebihan berat badan dan obesitas dapat meningkatkan risiko terkena kanker jenis tertentu.
Pada pria dengan obesitas, mempunya risiko lebih tinggi terkena kanker usus, rektum, dan prostat.
Sedangkan pada wanita yang memiliki obesitas, berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara, rahim, dan kandung kemih.
Obesitas adalah penyebab umum sleep apnea pada orang dewasa.
Ini karena orang dengan obesitas cenderung memiliki lebih banyak lemak yang tersimpan di sekitar leher, sehingga membuat saluran napas menjadi lebih kecil.
Saluran napas yang lebih kecil dapat membuat Anda sulit bernapas, sehingga sleep apnea terjadi.
Baca juga: Apa Dampak Obesitas pada Kesehatan? Ini Penjelasannya...
Dampak buruk obesitas yang umum lainnya pada sistem pernapasan juga termasuk asma.
Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena asma, gejala yang lebih buruk, dan kesulitan menangani kondisi ini.
Risiko ini terjadi karena obesitas dapa menyebabkan saluran yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru Anda meradang dan menyempit.
Gangguan kehamilan juga bisa Anda alami sebagai akibat dari Anda kelebihan berat badan atau obesitas.
Ibu hamil yang mengalami obesitas mungkin memiliki peluang lebih besar mengalami sejumlah gangguan kehamilan, seperti diabetes gestasional dan preeklampsia.
Mengalami obesitas saat hamil juga dapat memicu masalah kesehatan bagi bayi, seperti dilahirkan lebih besar atau bayi mengembangkan penyakit kronis.
Sepuluh dampak buruk obesitas di atas merupakan contoh kecil dari banyaknya penyakit yang berpotensi muncul.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola berat badan agar tetap sehat.
Berkonsultasi dengan ahli giz adalah pilihan yang lebih baik untuk mendapatkan arahan dalam mengatur pola makan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda masing-masing.
Baca juga: Usaha Intan Lawan Obesitas, dari BB 84 Kg Jadi 49 Kg
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.