Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Kolesterol yang Paling Tinggi? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 04/07/2024, 06:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Kolesterol adalah jenis lemak yang berfungsi membentuk sel, memproduksi hormon, serta mendukung kerjaa saraf dan otak. Namun, kadar kolesterol berlebihan bisa memicu penyakit serius. Lantas, berapa kadar kolesterol paling tinggi?

Sebelumnya perlu diketahui bahwa kolesterol dibedakan menjadi tiga yaitu, Low-Density Lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat, HDL (High-Density Lipoprotein) atau kolesterol baik, dan kolesterol total.

Baca juga: Minuman Apa yang Menurunkan Kolesterol dengan Cepat? Ini 9 Daftarnya

Kolesterol total dikatakan sangat tinggi apabila nilainya mencapai 240 mg/dL atau lebih. Adapun LDL sangat tinggi jika berada di atas 160 mg/dL.

Sementara itu, kadar kolesterol baik (HDL) disarankan untuk lebih tinggi dari LDL karena berfungsi melancarkan darah dengan dengan mengangkut lemak dan kelebihan kolesterol jahat dari pembuluh darah kembali ke hati.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai kadar kolesterol paling tinggi serta akibatnya bagi tubuh berikut.

Berapa kolesterol yang paling tinggi?

Tidak ada batasan spesifik yang menjelaskan kadar kolesterol yang paling tinggi.

Namun menurut laman Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Yankes Kemkes), batas tinggi kolesterol total berkisar antara 200-239 mg/dL.

Apabila kolesterol total kurang dari 200 mg/dL, maka masih di batas normal. Namun, jika nilainya mencapai 200-239 mg/dL termasuk batas tinggi.

Adapun kolesterol disebut sangat tinggi jika hasil pemeriksaan menunjukkan nilai di atas 240 mg/dL.

Baca juga: Berapa Lembar Daun Salam untuk Mengobati Asam Urat dan Kolesterol?

Perlu diketahui juga batas tinggi kolesterol jahat (LDL) yaitu di kisaran 130-159 mg/dL dan sangat tinggi di atas 160 mg/dL.

Sedangkan, kadar kolesterol baik (HDL) minimal 60 mg/dL dan disebut buruk jika kurang dari 40 mg/dL.

Dilansir dari Siloam Hospitals, kolesterol HDL berperan untuk melindungi tubuh dari berbagai jenis penyakit jantung. Karena itu, semakin tinggi HDL, maka akan baik untuk kesehatan.

Kadar kolesterol ini bisa diketahui dengan melakukan tes darah.

Dikutip dari laman Primaya Hospital, pemeriksaan kolesterol dilakukan dengan panel lipid yang akan menunjukkan kadar kolesterol jahat (LDL), kolesterol baik (HDL), kolesterol total, serta trigliserida.

Apa akibat kolesterol tinggi?

Keluhan akibat kolesterol tinggi yang kerap terjadi, misalnya sakit kepala, nyeri pada kaki dan betis teriitama saat berjalan, mudah mengantuk, penurunan nafsu makan, kesemutan, mati rasa pada kaki, pegal-pegal di pundak, gangguan pecernaan, dan gangguan pencernaan.

Kondisi tersebut terjadi karena adanya sumbatan atau plak kolesterol di pembuluh darah yang membuat aliran darah menjadi tidak lancar.

Baca juga: Apa Bedanya Kolesterol dengan Trigliserida? Ini Penjelasannya...

Selain keluhan tersebut, kolesterol tinggi juga mengakibatkan penyakit serius, yaitu:

  • Penyakit jantung koroner

Kondisi ini terjadi ketika plak memengarungi arteri koroner sehingga jantung tidak mendapat pasokan darah yang cukup.

Akibatnya, jantung akan melemah dan berhenti bekerja. Hal ini juga berisiko memicu serangan jantung atau gagal jantung.

  • Penyakit arteri perifer

Penyakit arteri perifer adalah suatu kondisi peredaran darah saat pembuluh darah yang menyempit mengurangi aliran darah ke kaki.

Hal ini membuat rasa nyeri pada kaki terutama saat melakukan aktivitas fisik, kaki terasa dingin, kram atau pegal-pegal, infeksi atau luka di tungkai, serta kematian jaringan sehingga perlu diamputasi.

  • Penyakit arteri karotis

Penyakit arteri karotis adalah kondisi yang terjadi ketika plak yang terdiri dari kolesterol, protein, dan materi lain menumpuk di permukaan bagian dalam arteri karotis.

Padahal, arteri karotis berfungsi mengalirkan darah ke otak sehingga saat terjadi timbunan plak akan memicu stroke akibat aliran darah terhambat.

Baca juga: Apakah Singkong Baik untuk Penderita Kolesterol? Berikut Penjelasannya

Dengan mengetahui bahaya atau efek akibat kolesterol tinggi, kita dapat lebih aware atau waspada.

Usahakan untuk mengontrol kadar kolesterol dengan membatasi makanan berlemak, berhenti merokok, batasi konsumsi alkohol, serta olahraga teratur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau