Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Ciri-ciri ASI Sedikit? Berikut 6 Daftarnya...

Kompas.com - 07/07/2024, 14:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Menyusui adalah momen yang menantang bagi sebagian ibu. Para ibu tentu ingin ASI-nya selalu lancar agar bisa memenuhi kebutuhan si kecil.

Namun, volume ASI mungkin dapat mengalami penurunan atau berkurang, misalnya karena ibu kekurangan nutrisi, posisi menyusui tidak tepat, waktu menyusui kurang, terlanju memberikan susu formula, dan masalah kesehatan tertentu.

Baca juga: ASI yang Baik Sampai Umur Berapa? Berikut Penjelasannya...

Ciri-ciri ASI sedikit bisa berupa payudara yang tidak terasa kencang, bibir bayi tampak kering, serta tidak mengalami kenaikan berat badan.

Untuk mengetahui ciri-ciri ASI sedikit, simak ulasan berikut.

Apa ciri-ciri ASI sedikit?

Tanda ASI sedikit atau tidak lancar bisa dirasakan oleh ibu maupun diketahui dari kondisi si kecil.

Disarikan dari Healthline dan IDAI, berikut ciri-ciri ASI sedikit:

  • Payudara ibu tidak terasa kencang

Produksi ASI yang lancar biasanya membuat payudara ibu terasa kencang dan penuh. Jika tiba-tiba ibu merasa payudaranya tidak sepadat biasanya, itu bisa menjadi ciri-ciri penurunan jumlah ASI.

  • ASI tidak merembes ke pakaian

Setelah ASI-nya mulai keluar, beberapa ibu menyusui mungkin mendapati air susunya sampai merembes ke pakaian.

Jika cairan ASI tidak merembes, itu mungkin menjadi ciri-ciri ASI sedikit.

Meski demikian, tidak semua ibu mengalami ASI rembes hingga ke pakaian. Biasanya setelah 6-8 minggu atau 10-12 minggu, kelenjar susu ibu juga mulai menyesuaikan dengan kebutuhan bayi sehingga wajar jika ASI tidak rembes ke pakaian ibu.

Baca juga: Berapa Hari Bayi Baru Lahir Tahan tanpa ASI? Berikut Penjelasannya...

  • Ibu juga merasakan let down reflex

Let down reflex (LDR) atau refleks pengaliran ASI adalah refleks yang menyebabkan ASI keluar dari payudara.

Refleks ini terjadi ketika saraf di payudara terstimulasi, baik oleh hisapan bayi maupun pompa ASI.

Ciri-ciri terjadinya let down reflex yaitu sensasi geli, kram pada bagian rahim, payudara terasa penuh, sensasi kesemutan, ASI menetes atau merembes, dan bayi menyusi secara aktif.

Tidak merasakan let down reflex, meski bayi sudah mulai menyusu, bisa menjadi tanda ASI sedikit atau berkurang.

  • Bayi mengalami perubahan urine

Ciri-ciri ASI sedikit berikutnya yaitu adalah adanya perubahan frekuensi dan warna urine pada si kecil.

Bayi yang tidak mendapat ASI dalam jumlah cukup, dapat mengalami penurunan frekuensi buang air kecil (di bawah 6 kali per hari). Adapun warna urine bayi tampak lebih pekat, seperti teh.

  • Adanya tanda dehidrasi pada bayi

Jika bayi tidak buang air kecil dalam beberapa jam, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, bibir kering, dan lemas, ia mungkin mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.

Kondisi ini bisa dipicu karena ASI sedikit atau faktor lainnya. Jadi, apabila si kecil mengalami gejala dehidrasi, orang tua perlu segera membawa anak ke dokter.

Baca juga: Vitamin Apa Saja yang Terkandung dalam ASI? Berikut 5 Daftarnya

  • Berat badan tidak naik

Penurunan berat badan bayi dalam beberapa hari setelah dilahirkan adalah kondisi yang normal. Namun, jika berat badannya tidak naik dan kembali seperti bobot sewaktu lahir, ibu dan ayah perlu berkonsultasi ke dokter spesialis anak.

Meski demikian, ibu menyusui tidak perlu khawatir adanya penurunan ASI. Jumlah atau volume ASI biasanya sesuai dengan kebutuhan anak di usianya.

Ibu juga tidak perlu cemas jika bayi menyusu lebih sering. Itu bukan menandakan si kecil tidak kenyang setelah diberi ASI, melainkan salah satu ciri percepatan pertumbuhan atau growth spurt atau hanya ingin membangun ikatan lebih dalam dengan sang ibu.

Bagaimana cara agar ASI lancar?

Produksi air susu ibu (ASI) yang memadahi penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi.

Pasalnya, ASI adalah satu-satunya sumber nutrisi bagi si kecil selama enam bulan pertama setelah ia dilahirkan.

Karena itu, pastikan ibu menyusui mendapat asupan nutrisi yang baik dan bisa beristirahat cukup agar produksi ASI-nya lancar.

Para suami dapat membantu istri, seperti membantu pekerjaan rumah, menyiapkan kudapan atau makanan yang bisa dikonsumsi sambil menyusui si kecil, atau melakukan pijat laktasi sesuai arahan tenaga kesehatan.

Baca juga: Jenis ASI Ada Berapa? Berikut Penjelasannya...

Dikutip dari MomJunction, memompa ASI dengan alat pompa manual atau elektrik juga bisa merangsang produksi ASI.

Mengonsumsi superfood, seperti kacang almond, bawang putih, biji wijen, daun katuk, daun kelor, dan beragam sumber protein juga dapat menjadi cara agar ASI lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau