Bakteri ini menghasilkan asam yang merusak lapisan email pelindung yang menutupi gigi, sehingga mengakibatkan gigi berlubang.
Jika Anda makan makanan manis setiap hari, Anda bisa mengalami kerusakan gigi yang parah.
Baca juga: Apa Efek Makan Manis? Ini Penjelasannya...
Karbohidrat olahan dalam makanan dan minuman seperti soda, kue kering, atau pai dapat dengan cepat meningkatkan glukosa dalam aliran darah.
Hal tersebut akan membuat Anda merasa lebih berenergi, tetapi hanya untuk sementara waktu karena lonjakan kadar gula memicu produksi hormon insulin untuk menurunkannya segera.
Penurunan kadar gula darah secara signifikan itu membuat Anda mudah lelah dan lapar lagi setelah makan makanan manis berlebihan.
Cara kerja otak Anda juga bisa berubah sebagai dampak makan makanan manis setiap hari.
Gula tambahan bisa memicu penurunan kognitif dan gangguan degeneratif, seperti penyakit Alzheimer dan demensia.
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak jenuh disertai gula dapat menyebabkan berbagai gangguan memori dan kognitif, tanpa memandang usia.
Hal ini mungkin disebabkan oleh efek peradangan dari lemak dan gula pada sistem saraf pusat dan hipokampus.
Wilayah otak tersebut mengendalikan jenis memori tertentu dan respons kita terhadap isyarat lapar.
Baca juga: Apakah Kayu Manis Bermanfaat untuk Mengatasi Diabetes?
Terlalu banyak gula tambahan dapat mempercepat proses oksidasi yang biasa terjadi di dalam sel.
Gula menciptakan stres oksidatif dalam tubuh yang dapat merusak protein, jaringan, dan organ.
Hal ini dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan tertentu, termasuk:
Gula tambahan dapat memberi tubuh Anda energi dalam bentuk kalori, tetapi menawarkan sedikit nilai gizi.
Produk yang mengandung gula, terutama minuman, tidak membuat Anda merasa kenyang.