Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2024, 14:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Kabar tentang perselingkuhan, apalagi yang melibatkan orang terkenal, selalu menimbulkan kehebohan dan pertanyaan tentang alasan apa yang mendasari mereka melanggar janji setia perkawinannya.

Dalam film Unfaithful, yang dianggap sebagai standar terbaik film tentang perselingkuhan, karakter Diane Lane seolah memiliki hidup yang sempurna. Ia memiliki rumah yang indah, anak-anak, dan suami tampan (walau agak membosankan) yang diperankan Richard Gere.

Meski demikian, dalam perkenalan tanpa sengaja dengan pria muda yang menarik (Olivier Martinez), Diane mendapati dirinya sulit menjaga kesetiaan.

Mengapa ia mempertaruhkan keharmonisan rumah tangganya dengan berselingkuh?

Menurut pakar psikologi hubungan Gary W.Lewandowski PhD, ada berbagai alasan mengapa orang terlibat perselingkuhan.

"Bisa karena faktor kepribadiaan atau harga diri si pelaku perselingkuhan, hubungan itu sendiri (tidak memuaskan), atau faktor situasi (si pelaku dapat kesempatan). Namun, bisa juga karena faktor genetik, biologi atau hormonal yang ternyata banyak memengaruhi perilaku selingkuh," papar Lewandowski.

Baca juga: Saat Pratama Arhan dan Azizah Salsha Diterpa Isu Perselingkuhan Tepat Satu Tahun Pernikahan

Faktor genetik

Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa perselingkuhan memiliki kaitan genetik yang kuat.

Disebutkan bahwa perselingkuhan memiliki dasar genetik karena dalam sejarah evolusi kita, mencari pasangan alternatif menguntungkan untuk meningkatkan jumlah keturunan (terutama bagi pria), menyediakan genetika yang beragam bagi keturunan, atau mengakses sumber daya tambahan bagi keturunan.

Secara teoretis, jika ada gen atau variasi genetik yang mempengaruhi kecenderungan untuk berselingkuh, maka gen tersebut dapat diturunkan dari orang tua ke anak, seperti halnya sifat genetik lainnya.

Namun, penting untuk memahami beberapa hal mengenai genetik dan perilaku, yakni pengaruh genetik tidak mutlak.

Genetik dapat mempengaruhi kecenderungan terhadap perilaku tertentu, tetapi tidak berarti bahwa perilaku tersebut pasti akan muncul. Faktor lingkungan, budaya, pendidikan, dan pengalaman pribadi juga sangat berperan dalam menentukan perilaku seseorang.

Baca juga: 10 Kebiasaan Media Sosial yang Bisa Dianggap Selingkuh

Faktor hormon

Dalam penelitian tahun 2003, tim ahli mencari tahu hubungan antara status pernikahan dan level testosteron pria. Secara spesifik, pria yang berada dalam ikatan yang setia memiliki kadar testosteron 21 persen lebih rendah dibanding dengan mereka yang masih lajang.

Penelitian lainnya di tahun 2006 menemukan bahwa pria yang kadar testosteronnya tinggi mengaku punya ketertarikan untuk berhubungan seksual di luar pernikahannya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau