Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Deteksi Dini Kanker Ovarium? Ini Langkahnya...

Kompas.com - 02/09/2024, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Perhatian yang cepat terhadap gejala-gejala dapat meningkatkan kemungkinan diagnosis dini dan keberhasilan pengobatan.

Jika Anda mengalami gejala-gejala yang mirip dengan kanker ovarium hampir setiap hari selama lebih dari beberapa minggu, segera laporkan kepada dokter Anda.

Baca juga: Kenali Apa Itu Kanker Ovarium, Penyebab, dan Gejalanya

  • Tes skrining untuk kanker ovarium

Tes dan pemeriksaan skrining digunakan untuk mendeteksi penyakit, seperti kanker, pada orang yang tidak memiliki gejala apa pun.

Telah banyak penelitian untuk mengembangkan uji skrining kanker ovarium, tetapi sejauh ini belum banyak yang berhasil.

Sejauh ini, ada dua tes yang paling sering digunakan (selain pemeriksaan panggul lengkap) untuk skrining kanker ovarium, yaitu USG transvaginal (TVUS) dan uji darah CA-125.

Anda bisa mengambil langkah ini, jika Anda memiliki faktor risiko kanker ovarium. Tidak ada tes skrining yang direkomendasikan untuk kanker ovarium bagi wanita yang tidak memiliki gejala dan tidak berisiko tinggi terkena kanker ovarium.

Kebutuhan Anda untuk periksa semakin besar, jika Anda berisiko tinggi.

Wanita yang berisiko tinggi mengalami penyakit ini adalah yang memiliki sindrom genetik bawaan, seperti sindrom Lynch, mutasi gen BRCA, atau riwayat keluarga yang kuat terkena kanker payudara dan ovarium.

Baca juga: Apa Saja Gejala Kanker Ovarium? Berikut Ulasannya...

  • Tes skrining untuk tumor sel germinal/tumor stroma

Beberapa kanker sel germinal melepaskan penanda protein tertentu, seperti human chorionic gonadotropin (HCG) dan alpha-fetoprotein (AFP) ke dalam darah.

Setelah tumor ini diobati dengan pembedahan dan kemoterapi, tes darah untuk penanda ini dapat digunakan untuk melihat apakah pengobatan berhasil dan untuk menentukan apakah kanker akan kambuh.

Setelah diagnosis ditegakkan, Kemenkes mengatakan, metode terapi yang dilakukan pada penderita kanker ovarium adalah dengan operasi pengangkatan massa tumor dan organ terkait.

Kemudian, pasien kanker ovarium harus memperhatikan perawatan luka pascaoperasi dengan cara mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan tinggi protein, menjaga daerah luka operasi untuk tetap kering dan tidak lembab, menjaga kebersihan tubuh dengan baik, memperhatikan ada tidaknya tanda infeksi, serta minum obat secara teratur dan sesuai anjuran dari dokter.

Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Ovarium?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau