Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahan Ayam ala Posyandu Dahlia Dorong Pemenuhan Protein Si Kecil

Kompas.com - 20/09/2024, 19:36 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Kemampuan mengunyah anak terus berkembang sering pertambahan usianya. Dalam proses ini, si kecil mungkin pernah mengalami kesulitan dalam mengunyah makanannya, seperti daging ayam yang teksturnya cenderung alot.

Meski ini lumrah terjadi pada setiap anak dalam tahap tumbuh kembangnya, kondisi ini bisa memberi efek negatif jika dibiarkan berlarut.

Misalnya, si kecil menjadi enggan mengonsumsi daging ayam, bahkan menunjukkan gestur gerakan tutup mulut (GTM) atau tidak mau makan sama sekali karena trauma akan tekstur yang sulit mereka kunyah. Akibatnya, si kecil berisiko mengalami gangguan pertumbuhan karena tidak mendapat nutrisi yang adekuat, terutama asupan protein hewani.

Padahal, menurut Guru Besar dan Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH, protein hewani sangat berkontribusi dalam fase pertumbuhan, khususnya pada anak dan remaja.

Protein hewani berkontribusi pada pertumbuhan, khususnya pada anak-anak dan remaja yang sedang dalam fase pertumbuhan aktif," kata dokter Sandra, dikutip dari rilis JAPFA mengenai edukasi pentingnya protein hewani melalui produk hilir.

"Maka dari itu, peran penting protein hewani tidak dapat dilewatkan, utamanya dalam mendukung peningkatan gizi masyarakat kita. Ada banyak sumber protein hewani, seperti daging, ikan, telur, dan produk susu, yang memungkinkan untuk diversifikasi dan pilihan sesuai dengan preferensi," imbuhnya.

Dokter Sandra juga menekankan bahwa protein hewani memiliki asam amino esensial yang lebih lengkap dibanding protein nabati. Asam amino esensial penting untuk menunjang pertumbuhan anak, meningkatkan daya tahan tubuh, serta menjaga kesehatan kulit.

Olahan ayam ala Posyandu Dahlia

Dalam mendorong pemberian makanan bergizi, terutama asupan protein, saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia mengerahkan Posyandu sebagai layanan kesehatan primer yang terinteragasi guna memberi edukasi terkait nutrisi anak.

Salah satunya di Posyandu Dahlia Desa Banaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Ibu-ibu kader Posyandu Dahlia dilatih untuk menyiapkan menu makanan tambahan balita sesuai pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan RI yang tentu di dalamnya mengandung sumber protein.

Olahan ayam, terutama nugget menjadi salah satu makanan favorit yang sering disajikan oleh Posyandu Dahlia karena merupakan sumber protein yang terjangkau dan disukai oleh anak.

Kader Posyandu Dahlia Desa Banaran memberikan makanan tambahan untuk anakDok. Kader Posyandu Dahlia Desa Banaran, Delanggu, Klaten Kader Posyandu Dahlia Desa Banaran memberikan makanan tambahan untuk anak
"Anak-anak biasanya suka dibuat nugget karena mudah dikunyah, tidak alot, bentuknya bisa divariasi, terus kan mudah dipegang, jadi mereka suka. Kalau olahan yang lain mungkin dimasak kecap, dibuat dimsum, tapi nggak semua suka dimsum karena homemade jadi kadang masih ada bau amis, pernah juga dibuat sempol, cuma masalahnya khawatir kan itu ada tusuknya yang bisa membahayakan anak," kata Ambar Lestari selaku Ketua Posyandu Dahlia, kepada Kompas.com.

Ketua Tim Penggerak PKK Desa Banaran sekaligus perawat Puskesmas Delanggu, Tri Winarni menyampaikan dukungan terkait upaya kader dalam memberi makanan bergizi, termasuk olahan ayam.

"Untuk olahan ayam selagi masaknya benar dan misal kalau beli itu yang produknya baik, saya rasa aman," kata Winarni.

Winarni juga menyampaikan bahwa penyuluhan atau edukasi pemenuhan gizi terus diupayakan oleh posyandu kepada masyarakat agar bayi dan balita di Desa Banaran tumbuh dan berkembang secara optimal.

 

Pemantauan puskesmas

Pemberian makanan tambahan bagi balita di Desa Banaran dipantau langsung oleh Puskesmas Delanggu melalui bidan desa, Titin Apriyantiningsih, Amd. Keb

Titin mengatakan, semua program peningkatan gizi di Desa Banaran sudah berjalan dengan baik. Terlebih, pemantauan dilakukan setiap seminggu sekali.

"Pada prinsipnya semua yang sudah berjalan ini sudah sangat baik sekali, karena pemantauan kita lakukan setiap minggu. Kami door-to-door memberikan penyuluhan dan makanan untuk balita, melakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan. Jadi, kami bisa memantau grafik pertumbuhan bayi dan balita di Banaran, apakah sudah sesuai harapan untuk pencegahan stunting dan gizi kurang," jelas Titin.

Pemantauan tumbuh kembang balita di desa Banaran oleh Posyandu Dahlia didampingi Bidan Titin dari Puskesmas DelangguDok. Bidan Titin Desa Banaran Pemantauan tumbuh kembang balita di desa Banaran oleh Posyandu Dahlia didampingi Bidan Titin dari Puskesmas Delanggu
Dari puskesmas, bidan Titin mengatakan, ada lembar form terkait grafik pertumbuhan untuk pencatatan. Setiap bayi balita juga memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) yang dibawa pada saat penimbangan. Hasil pencatatan tersebut kemudian dilaporkan ke puskesmas dan diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.

Berbicara mengenai alasan pemilihan ayam sebagai salah satu lauk yang disediakan Posyandu Dahlia, Titin mengatakan ayam mengandung protein tinggi yang baik untuk menunjang tumbuh kembang buah hati.

"Untuk ayam memang proteinnya sangat tinggi dan juga baik dalam menambah massa otot. Untuk pemilihan bagian daging ayam biasanya dada karena proteinnya bagus sekali untuk anak dan ibu hamil," katanya.

Titin menyampaikan dalam pengolahan ayam, Desa Banaran juga berkolaborasi dengan ahli gizi dari Puskesmas Delanggu untuk mengetahui cara masak yang baik lalu tambahan pangan yang mungkin diberikan.

Tantangan yang dihadapi Posyandu Dahlia

Di tekad dan kerjasama yang dilakukan ibu-ibu kader Posyandu Dahlia dalam mendukung pemenuhan gizi, tak bisa dipungkiri mereka menemui tantangan atau kendala.

Dijelaskan oleh Ambar, tantangan datang ketika Posyandu Dahlia mendapati anak dalam kategori gizi kurang atau menuju stunting, namun ada orang tua tidak dapat menerima kondisi si kecil.

Tak jarang, makanan bergizi yang sudah disiapkan oleh para kader justru ditolak. Padahal, kader sudah menyiapkan menu 5 bintang dan didukung oleh Pemerintah Desa Banaran sekaligus Dinas Kesehatan melalui Puskesmas setempat.

"Sewaktu ada gizi kurang misalnya umur 4 tahun semestinya berat 14 kg, tapi masih 13 kg, itu biasanya orangtuanya malu untuk menerima kalau dikasih, ada yang nggak mau kalau anaknya disebut kurang gizi karena menganggap ini efek gen, jadi kalau anak mengalami masalah pertumbuhan dianggap udah keturunan, ya udah," ucap Ambar.

Meski demikian, Posyandu Dahlia tetap berupaya melakukan pendekatan dan memberikan makanan bergizi tepat sasaran atau mengalihkan pemberian pangan tambahan untuk anak lain di Desa Banaran.

Dukungan Pemerintah Desa Banaran

Keberhasilan Posyandu Dahlia dalam memberikan makanan bergizi untuk balita tak lepas dari peran Pemerintah Desa Banaran.

Ketua Tim Penggerak PKK Desa Banaran, Tri Winarni mengatakan salah satu kunci kesuksesan Posyandu Dahlia, yaitu dana pengadaan makanan tambahan bergizi diberikan oleh Pemerintah Desa Banaran melalui dana pendapatan desa.

Ketua Tim Penggerak PKK Desa Banaran, Tri Winarni mendampingi pemberian makanan tambahan bagi bayi dan balita serta pemantauan tumbuh kembang. Dokumentasi pribadi Ibu Tri Winarni Ketua TPKK Desa Banaran Delanggu Klaten Ketua Tim Penggerak PKK Desa Banaran, Tri Winarni mendampingi pemberian makanan tambahan bagi bayi dan balita serta pemantauan tumbuh kembang.

"Penyediaan makanan tambahan di Desa Banaran alhamdulillah berjalan lancar. Itu karena pendanaan untuk PMT semua dari dana desa, bahkan untuk pertemuan kader juga difasilitasi," jelas Winarni.

Winarni yang merupakan istri dari Kepala Desa Banaran, Catur Widodo, juga mengapresiasi Kader Posyandu Dahlia yang telah ikhlas mengerahkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk mendukung pemenuhan gizi bayi dan balita.

Winarni berharap ke depannya kerja sama para kader Posyandu Dahlia semakin baik, terutama dalam membantu meningkatkan status gizi bayi dan balita di desa Banaran, Delanggu, Klaten. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau