Contoh minuman yang mengandung pemanis buatan dan kalori tinggi adalah soda yang mudah Anda temui di toko-toko.
Minuman teh dan kopi kemasan juga sering kali mengandung pemanis buatan, sehingga Anda harus cermat.
Kurang tidur juga bisa menigkatkan kadar gula darah karena hal ini memicu pelepasan kortisol (hormon stres) sekaligus mengurangi jumlah insulin yang dilepaskan saat Anda makan.
Insulin adalah hormon yang bertugas untuk mengangkut glukosa ke sel-sel seluruh tubuh menjadi energi.
Saat Anda begadang, biasanya tubuh akan meningkatkan hormon lapar, sehingga sering sekali orang begadang diikuti dengan kebiasaan ngemil.
Parahnya lagi, camilan yang biasanya dipilih untuk menemani begadang adalah makanan dan minuman manis atau berkalori tinggi, bukan sayur atau buah. Sementara, aktivitas yang dilakukan saat begadang mungkin bukan yang membutuhkan energi lebih.
Alhasil, kadar gula darah Anda bisa melonjak setelah begadang.
Perlu diperhatikan bahwa kebutuhan tidur setiap malam pada orang dewasa sekitar 7-9 jam dan pada usia 65 tahun ke atas 7-8 jam, menurut Sleep Foundation.
Baca juga: Serat Jadi Nutrisi Terbaik untuk Cegah Kadar Gula Darah Naik Turun
Banyak duduk dan berbaring, tidak melakukan banyak aktivitas fisik setiap hari adalah faktor risiko peningkatakan kadar gula darah, yang mungkin semakin umum pada zaman ini.
Ini adalah gaya hidup yang buruk bagi kesehatan, yang disebut sebagai sedentary lifestyle.
Aktivitas fisik sangatlah penting untuk keshatan, salah satunya meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu sel-sel seluruh tubuh menggunakan glukosa sebagai energi.
Penelitian menunjukkan bahwa hanya tiga hari penurunan aktivitas dapat meningkatkan kadar gula darah pada individu yang sehat dan biasanya aktif.
Namun, saat Anda rajin beraktivitas atau olahraga, Anda perlu memperhatikan tanda-tanda hipoglikemia. Ini terjadi ketika kadar gula darah terlalu rendah dibandingkan energi yang dibutuhkan untuk Anda beraktivitas.
Stres bisa meningkatkan kadar gula darah. Jadi, Anda harus pintar mengelola stres Anda untuk turut menjaga stabilitas kadar glukosa dalam darah Anda.
Stres bisa memicu peningkatkan kadar gula darah karena kondisi ini meningkatkan pelepasan kortisol.