KOMPAS.com - Apakah Anda pernah tersenyum palsu? Apa perasaan Anda saat memberikan senyum palsu?
Beberapa artikel yang ditulis oleh para pakar mengatakan bahwa ada manfaat tersembunyi dari senyuman palsu yang manusia buat.
Artikel ini akan mengulas manfaat tersenyum palsu dalam meningkatkan suasana hati.
Baca juga: 6 Manfaat Tersenyum untuk Kesehatan, Termasuk Bikin Hidup Panjang Umur
Manusia mengomunikasikan perasaannya melalui ekspresi wajah. Kemudian, banyak yang beranggapan bahwa tersenyum adalah respons tak sadar dari rasa gembira atau sesuatu yang mengundang tawa di hati kita, seperti yang dikutip dari Very Well Mind.
Meskipun itu memang benar, tetapi tidak sepenuhnya begitu. Tersenyum bisa merupakan pilihan yang disengaja dan disadari oleh kita. Terlepas itu adalah senyuman yang tulus atau tidak.
Sebelum membahas hubungan tersenyum palsu dan peningkatan mood, penting untuk mengetahui beberapa arti dari senyuman yang bisa dibuat oleh manusia.
Baca juga: 7 Manfaat Tersenyum untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan
Penelitian telah menunjukkan bahwa ada tiga jenis utama senyuman, yaitu:
Ini jenis senyuman yang muncul untuk menyampaikan persetujuan, kebahagiaan, kepuasan, dan perasaan positif lainnya.
Jenis senyuman yang mengomunikasikan niat positif, kepercayaan, rasa memiliki, kasih sayang, dan hubungan sosial.
Ini jenis senyuman yang dimaksudkan untuk menunjukkan rasa jijik, menghina, atau mengintimidasi. Senyuman ini terbukti meningkatkan kadar kortisol (hormon stres) pada orang yang menjadi sasarannya.
Dari senyuman-senyuman itu, tubuh dan pikiran kita bisa terpengaruh. Perlu diketahui bahwa tubuh dan pikiran kita, termasuk mood kita, saling terhubung satu sama lain.
Baca juga: 4 Komplikasi PTSD, Bisa Gangguan Suasana Hati dan Kecemasan
Mengutip Medical News Today, cara wajah kita bergerak dapat memengaruhi perasaan kita, menurut hipotesis umpan balik wajah atau facial feedback hypothesis.
Ekspresi wajah kita tidak hanya mengekspresikan emosi, tetapi juga memberikan umpan balik ke otak, yang memengaruhi kembali emosi kita.
Para peneliti di Stanford University menunjukkan bahwa senyum palsu atau yang dibuat-buat juga dapat membuat orang merasa lebih bahagia.
Penelitian yang dipublikasikan di Nature Human Behavior pada 2022 menyimpulkan bahwa berpose dengan senyuman palsu dapat membuat orang merasa lebih bahagia, tetapi tidak mengubah tingkat kemarahan atau kecemasan yang sudah dimiliki.