Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Ovarium yang Harus Diwaspadai Wanita, Apa Faktanya?

Kompas.com - 16/10/2024, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kanker ovarium merupakan kanker ketiga terbanyak dialami oleh wanita di Indonesia, menurut Global Cancer Observatory 2022.

Jenis kanker ini juga merupakan penyebab kematian terbanyak ketiga pada wanita di Indonesia.

Jadi, penting untuk para wanita mewaspadai penyakit kanker ovarium ini dengan mengenali fakta-faktanya.

Artikel ini mengulas lebih lanjut mengenai fakta-fakta kanker ovarium yang perlu diketahui para wanita.

Baca juga: Tanda-tanda Tersembunyi Kanker Ovarium yang Tidak Boleh Diabaikan

Fakta-fakta kanker ovarium

Berikut sejumlah fakta tentang penyakit kanker ovarium:

  • Jumlah kasus kanker ovarium yang tinggi

Global Cancer Observatory (GCO) 2022 melaporkan bahwa jumlah kasus baru kanker ovarium di Indonesia mencapai 15.130 dari total populasi wanita 138.626.115.

Sementara, kasus kematian wanita akibat penyakit ini terhitung 9.673 jiwa.

Mengutip penjelasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di situs resminya, kanker ovarium adalah kanker ginekologi yang paling mematikan dengan angka ketahanan hidup 5 tahun sekitar 43 persen.

Baca juga: Apa Pilihan Pengobatan untuk Kanker Ovarium? Ini Penjelasannya...

  • Faktor risiko kanker ovarium

Kanker ovarium paling sering terjadi pada wanita usia post-menopause yaitu 50-70 tahun.

Selain usia, seorang wanita berisiko mengalami kanker ovarium, jika:

    • Memiliki kebiasaan merokok
    • Pernah menjalani terapi penggantian hormon saat menopause
    • Memiliki anggota keluarga yang menderita kanker ovarium atau kanker payudara
    • Menderita obesitas, endometriosis, atau sindrom Lynch
    • Pernah menjalani radioterapi
  • Diagnosis kanker ovarium yang terlambat

Menurut World Ovarian Cancer Coalition, fakta kanker ovarium lainnya adalah penyakit ini sering kali terlambat didiagnosis.

Sehingga, dokter sering kali mendapatkan kondisi pasien sudah berada dalam stadium lanjut yang lebih sulit untuk diobati.

Kanker ovarium terdiri dari empat stadium. Stadium lanjut merujuk pada kanker yang sudah menyebar ke bagian tubuh di dekatnya seperti rahim, hati, limpa, dan kelenjar getah bening, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.

Baca juga: Kenali BEACH, Akronim untuk Tanda Peringatan Kanker Ovarium

Kesadaran gejala kanker ovarium mempercepat diagnosis, tetapi penyakit tidak selalu memunculkan tanda-tanda.

Menurut Kemenkes RI, penanganan kanker ovarium merupakan tantangan yang terbesar dari para dokter onkologi ginekologi di antara seluruh kanker ginekologi (sistem reproduksi wanita).

Hal ini karena jenis kanker ini tidak memberikan gejala yang spesifik di awal sampai sel kanker sudah menyebar.

Karena hal tersebut, kanker ovarium dijuluki sebagai the silent killer.

Para wanita harus waspada, World Ovarian Cancer Coalition mengungkapkan bahwa gejala kanker ovarium yang umum bisa meliputi berikut:

    • Perut kembung terus-menerus
    • Kesulitan makan
    • Cepat merasa kenyang
    • Nyeri panggul atau perut
    • Masalah pada saluran kencing

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Terjadinya Kanker Ovarium?

  • Tes Pap tidak bisa mendeteksi kanker ovarium

Tes Pap atau Pap smear bukan cara yang bisa digunakan untuk mendeteksi kanker ovarium.

Tes Pap adalah suatu metode untuk mendeteksi dini kanker serviks (leher rahim), tetapi tidak untuk kanker ovarium.

Jika seorang pasien diduga menderita kanker ovarium, merujuk Kemenkes RI, pemeriksaan lanjutan yang bisa dilakukan dokter adalah tes darah, USG, dan biopsi.

Hingga saat ini, belum ada standar metode untuk mendeteksi dini kanker ovarium.

Demikianlah beberapa fakta kanker ovarium yang penting diketahui oleh para wanita, karena penyakit ini diam-diam mematikan.

Baca juga: Bagaimana Cara Deteksi Dini Kanker Ovarium? Ini Langkahnya...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau