Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Salmonellosis: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Kompas.com - 26/12/2024, 08:00 WIB
Khairina

Penulis

-Masalah sistem kekebalan tubuh, risiko meningkat jika seseorang memiliki penyakit yang menurunkan fungsi kekebalan, seperti HIV, anemia sel sabit, atau malaria.

-Penyakit radang usus, kondisi ini dapat merusak lapisan usus, sehingga mempermudah Salmonella untuk berkembang.

Bakteri Salmonella masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Setelah masuk ke saluran pencernaan, sebagian bakteri dihancurkan di lambung, sementara sisanya berkembang biak di usus, menyebabkan gejala klinis seperti demam dan diare.

Berikut adalah tingkatan infeksi Salmonella:

Gastroenteritis, yakni infeksi saluran pencernaan tanpa toksin sebelumnya.

Gejalanya mual, muntah, diare, demam ringan, dan tinja berdarah. Pemulihan biasanya terjadi dalam 2-3 hari.

-Demam tifoid (tipes), bakteri berkembang biak di berbagai organ seperti hati, limpa, dan sumsum tulang. Gejalanya demam tinggi, nyeri perut, dan ruam.

-Bakteremia (septikemia), infeksi berat dengan bakteri menyebar melalui darah dan dapat menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, abses paru, atau meningitis.

Diagnosis dan Penanganan

Penyakit Salmonellosis biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dan uji laboratorium terhadap darah, urine, atau feses. Tanda-tanda spesifik seperti demam tinggi dengan ruam merah muda dapat mengindikasikan infeksi serius.

Pencegahan 

Untuk mencegah penyakit ini, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:

-Masak makanan hingga benar-benar matang.

-Cuci tangan dengan sabun menggunakan teknik 6 langkah.

-Menggunakan peralatan masak yang terpisah untuk makanan mentah dan matang.

-Mencuci alat makan hingga bersih.

-Mengonsumsi susu atau jus yang telah dipasteurisasi.

-Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Dengan menjaga kebersihan dan memperhatikan cara pengolahan makanan, risiko terinfeksi Salmonella dapat diminimalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau